SMA 7 Palembang siapkan pengacara lawan siswa yang dituduh curi helm
Merdeka.com - Pihak SMA 7 Palembang enggan berkomentar banyak terkait laporan mantan siswanya, BR (17) yang dipaksa mengaku mencuri helm. Mereka beralasan sedang menyiapkan kuasa hukum dalam menindaklanjuti masalah itu.
Saat beberapa wartawan mendatangi sekolah yang berlokasi di Jalan Takwa, Merah Mata, Kalidoni, Palembang, itu, sejumlah guru yang sedang berada di ruangan, langsung kabur. Mereka nampak panik.
Saat awak media meminta konfirmasi, tak satu pun guru sekolah itu bersedia. Mereka beralasan kepala sekolah sedang berada di luar.
"Kami tak berwenang mas, wewenangnya ada di kepala sekolah, dia tidak masuk hari ini," ungkap salah satu guru SMA 7 Palembang, Sabtu (10/9).
Setelah diberikan penjelasan, akhirnya wakil kepala bidang kurikulum, Sumiran, bersedia berkomentar. Namun, dirinya tidak bisa menjelaskan secara detail karena takut disemprot atasannya.
"Okelah saya bisa ngomong, tapi sedikit saja ya, karena yang berhak kepala sekolah," kata Sumiran.
Menurut dia, BR tidak naik kelas karena nilai pelajarannya tidak memenuhi persyaratan. Bukan disebabkan peristiwa pencurian helm yang melibatkan dirinya.
"Fitnah, tidak benar itu. Memang murni karena persyaratan tidak terpenuhi, makanya tidak naik kelas," kata Sumiran.
Namun saat disinggung rekaman CCTV yang menjadi bukti tuduhan kepada BR, Sumiran tak bisa menjelaskan. Ucapannya cenderung diplomatis.
"Yang pasti, rekaman CCTV itu ada yang bersangkutan (BR), tapi melakukan (mencuri helm) atau tidak, saya tidak mau bicara, tidak bisa terlalu dini, nanti ada ahlinya yang meneliti. Rekamannya masih disimpan kepala sekolah. Kami juga sedang siapkan kuasa hukum untuk menghadapi laporan ini," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaKisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Semangat Pemilih Pemula, Ratusan Pelajar Bakal Berikan Hak Suara saat Pemilu
Ratusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaLarang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang
Selain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaSiswa Kelas 3 SD ini Keren Banget, Jadi Petugas Pengibar Bendera bak Anggota Paskibraka Berpengalaman Banjir Pujian
Mereka tampil begitu memukau bak seorang petugas Paskibraka.
Baca SelengkapnyaSosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat
Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaGuru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'
Berikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.
Baca Selengkapnya