Situs KPI dibanjiri kritik soal acara YKS
Merdeka.com - Goyang oplosan dan Caisar saat ini sedang mewabah di masyarakat. Hampir semua lapisan di masyarakat tahu dan bahkan banyak yang bisa menirukan goyang dangdut tersebut.
Namun ternyata banyak juga yang mengkritik acara Yuk Keep Smile (YKS) tersebut. Pasalnya tayangan YKS yang berdurasi selama 4 jam dari pukul 19.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB dinilai tidak pas. Di jam tersebut masih banyak anak-anak yang menonton acara tersebut dan ikut menirukan goyangan sensual para pembawa acara.
Goyang oplosan dalam acara YKS dinilai terlalu sensual dan mudah ditiru oleh anak-anak. Bahkan kritik dan protes tentang acara YKS itu pun memenuhi pojok aduan situs KPI di http://www.kpi.go.id/.
Banyak warga yang mengemukakan ketidaksetujuannya dengan tayangan tersebut. Menurut mereka, tayangan YKS sangat tidak mendidik bagi anak-anak karena ditayangkan di jam prime time.
"Acara goyangnya terlalu menjurus, tolong koreksi lagi acara goyang2 yang ga jelas itu. Ato kalau ga mau mengurangi goyang2 edan itu, at least pindahin jam tayangnya ke dini hari sekalian biar ga ada anak kecil usia sekolah yang nonton. TV seharusnya mendidik, bukan menjerumuskan," tulis Ishardini Dewi Jayanti.
"Terlalu vulgar, jam tayang terlalu lama, goyangannya tidak mendidik, goyangannya terlalu vulgar tidak baik ditonton anak kecil," tulis Ida.
"Tolong segera hentikan acara YKS, berdampak buruk bagi anak-anak. banyak menampilkan goyangan erotis dan kata-kata celaan yang tidak sepantasnya diucapkan. Semakin lama acara ini jauh dari nilai positif," keluh Kohar Permana.
Tak hanya soal goyangan, candaan dan lawakan para pembawa acara YKS pun dinilai tidak mendidik. Pasalnya, para pembawa acara terkadang berlebihan dalam melakukan lawakannya, padahal apa yang dilakukan mereka ditiru oleh anak-anak yang menontonnya.
"Yth, KPI Tolong hentikan program YKS di Trans TV karena disegmen acara tersebut selalu menampilkan adegan2 dan omongan yang melecehkan orang lain..hura2.menampilkan laki2 berpakaian wanita menyerupai waria..begitu juga efek buruk dari lirik lagu yang biasa di putar di YKS sehingga sudah mulai terlihat anak2 ter-doktrin oleh kata2 yang tidak pantas diucapkan oleh anak2..misalnya buka sithik jos, body sexy dll. dari semula acara ini sudah tidak sesuai dengan tema yang dibawakannya..pada waktu ramadhan seharusnya mengajak orang2 untuk meningkatkan ibadahnya malah dibuat banyolan2 yang terus menerus menghujat, menghina, merendahkan sesama manusia...kasian anak2 kami, mereka kurang mendapatkan program acara postif yang memadai...dan yang lebih mengherankan acara tersebut selalu diulang ulang di lain waktu..seminggu bisa 14 kali tayang...tolong dengan sangat KPI agar cepat bertindak...Terimakasih semoga unek2 kami segera ditanggapi," tulis Yansen Wijaya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPKS Minta Publikasi Sirekap Dihentikan, Ini Alasannya
KPU diminta tidak mempublikasikan hasil yang justru berbeda karena banyaknya temuan kesalahan.
Baca SelengkapnyaKPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU
"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dewas KPK Umumkan Hasil Sidang Etik Firli Bahuri 27 Desember
Tumpak mengatakan putusan hasil sidang etik tersebut sudah disepakati oleh seluruh anggota Dewas KPK. Termasuk tanggal sidang pembacaan putusan tersebut.
Baca SelengkapnyaBikin Ajakan untuk Tidak Golput, Aksi Kreatif Anggota KPPS di Blitar Ini Curi Perhatian Warganet
Mereka pun menyatukan beberapa potret warga dengan bingkai foto bertema pemilu ini dalam sebuah video.
Baca SelengkapnyaDaftar Kontroversi Ketua KPU Hasyim As'yari Sebelum Disanksi Langgar Etik Pencalonan Gibran
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari dinyatakan melanggar Kode Etik Penyelenggara Pemilu oleh DKPP terkait pencalonan Gibran
Baca SelengkapnyaBabak Baru Skandal Suap Penanganan Perkara di MA, KPK Tetapkan Hasbi Hasan dan Windy Idol Tersangka Pencucian Uang
Penetapan tersangka baru tersebut berdasarkan penyidik KPK yang mengembangkan penyidikan kasus suap perkara di MA.
Baca SelengkapnyaTNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tak Permasalahkan Firli Tidak Hadir saat Sidang Putusan Etik
Firli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca Selengkapnya