Siswa SMK di Bali tewas usai pesta miras
Merdeka.com - Seorang siswa SMK ditemukan tewas di kamar indekosnya, Jalan Kubu Anyar Nomor 115 Kuta, Bali. Korban diketahui tewas usai pesta minuman keras.
"Korban sempat mengeluhkan sakit kepala setelah pesta minuman keras pada malam sebelumnya, kemudian pagi harinya ditemukan tewas," kata Kepala Kepolisian Sektor Kuta Komisaris Gede Putu Dedi Ujiana seperti dikutip dari Antara, Senin (28/1).
Polisi menunggu hasil visum pada jasad Leonardo Prasetia Suhendra, siswa sebuah SMK di Kuta itu. Menurut Kapolsek, pesta minuman keras itu digelar pada perayaan ulang tahun teman korban yang tinggal di kawasan Kuta pula.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa penyebab sakit kepala kalau minum obat berlebihan? Penggunaan obat nyeri kepala yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai medication-overuse headache (MOH) atau sakit kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan.
-
Kapan keracunan terjadi? Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Kapan sakit kepala jadi lebih parah karena obat? 'Ketika dia sudah melebihi penggunaan 10 hari atau 15 hari dalam satu bulan, selama tiga bulan maka nyeri kepalanya akan berubah polanya atau dikatakan memburuk dari sisi kedokteran,' jelas Henry.
Pada perayaan ulang tahun itu, pria kelahiran Tangerang, Banten, 28 Juli 1993, tersebut disuguhkan minuman beralkohol merek 'Red Label', bir, dan minuman bersoda.
"Korban diketahui berada di tempat pesta itu mulai pukul delapan malam hingga sekitar pukul 01.00 Wita," kata Putu Dedi.
Korban lantas diantar pulang ke indekosnya oleh temannya bernama Wayan Doijodi karena korban mengaku kepalanya terasa berat. Korban sempat makan di rumah pemilik indekos yang juga teman sekolah korban, I Made Adi Hermawan (16). Setelah itu, korban langsung tidur di kamar indekosnya.
Namun hingga pagi hari, korban tidak keluar dari kamar indekosnya. Hermawan sekitar pukul 06.25 WITA berusaha mengecek kondisi temannya itu karena pintu kamar korban pada saat itu hanya terbuka sedikit dan diganjal sepatu.
"Kami masih memeriksa beberapa saksi di Mapolsek Kuta," kata Putu Dedi menambahkan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap seorang pria berinisial MS (26) karena diduga menganiaya juniornya di asrama mahasiswa Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Baca SelengkapnyaIA (17) tidak bernyawa setelah mengkonsumsi minuman keras bersama temannya.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaSiswi SMK berinisial SR (18) tewas usai tertimpa baliho caleg saat melintas di Alang-alang Amba, Desa Sidomulyo, Kebumen.
Baca SelengkapnyaSOP di sekolah diubah agar peristiwa serupa tidak terulang.
Baca SelengkapnyaJasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Baca SelengkapnyaKorban RM (11) saat itu hendak turun dari lantai 3 ke lantai 2. Namun, tidak melewati anak tangga tapi memanfaatkan railing tangga dan terjatuh
Baca SelengkapnyaPenerapan PJJ guna mempermudah kepolisian menyelidiki kasus kematian D.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca Selengkapnya