Sirine peringatan tsunami dibunyikan, Rita menangis teringat anaknya
Merdeka.com - "Ini hanya uji coba, ini hanya uji coba." Suara itu terdengar dari menara sirine peringatan tsunami di Gampong Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Tak berselang lama, suara sirine meraung-raung telinga sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (26/4).
Di menara itu ada tiga orang petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) beserta stafnya dan Staf Operasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mata Ie. Mereka bertiga mengawasi dan membunyikan sirine peringatan tsunami.
Sirine peringatan tsunami dibunyikan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang ditetapkan 26 April setiap tahunnya. Ada enam sirine yang dibunyikan serentak di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sirine ini dibunyikan untuk uji coba agar sewaktu-waktu siap digunakan.
Warga hanya duduk santai melihat aktivitas petugas di menara sirine peringatan tsunami. Ada beberapa ibu-ibu sempat meneteskan air mata saat mendengar lengkingan sirine. Mereka teringat bencana tsunami 12 tahun silam yang memporak-porandakan tempat tinggalnya dihantam gelombang tsunami.
"Sedih ingat keluarga, adik yang hilang waktu tsunami, anak juga hilang," kata Rita, salah seorang warga setempat.
Dia sudah mendengar suara sirine ini sebanyak 3 kali. Dia sudah bisa membedakan sirine peringatan tsunami dengan sirine-sirine lainnya. "Beda suara sirine pemadam kebakaran, ambulance maupun mobil polisi. Saya sudah bisa membedakan," jelasnya.
Staf Operasional BMKG Mata Ie, Aceh Besar, Zainal Abidin mengatakan, suara sirine ini standar internasional berbeda dengan suara sirine lainnya. Sehingga memudahkan warga membedakannya untuk bersiap-siap melakukan evakuasi saat bencana tsunami tiba.
"Ini memang sudah standar internasional, berbeda suara sirine ini dengan lainnya," jelas Zainal Abidin.
Zainal menuturkan, sebenarnya BMKG bekerjasama dengan BPBA Aceh setiap bulan pada tanggal 26 membunyikan sirine ini. Akan tetapi, selama ini hanya dibunyikan speaker internal. "Selama ini tidak kita bunyikan speaker luar, kita uji speaker di dalam saja," imbuhnya.
Rencana ke depan, pihaknya akan rutin membunyikan sirine peringatan tsunami menggunakan speaker luar setiap tanggal 26. Akan tetapi, ini semua sedang dikoordinasikan dengan warga agar mereka tidak panik saat mendengar suara peringatan tersebut. "Jadi kalau tsunami benaran, tidak ada kalimat ‘ini uji coba’,” tegasnya.
Adapun radius yang terdengar sirine peringatan tsunami sekarang mencapai 2 Km. akan tetapi, bila dibunyikan siang hari, karena banyak suara kendaraan dan lainnya bisa saja terganggu dan radiusnya terbatas. "Kalau malam bisa 2 Km, kalau siang banyak terganggu dengan suara lainnya," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin
Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca SelengkapnyaBapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ayahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak
Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaIbu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaTragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Ayah Gantikan Putrinya Wisuda di UIN Raden Intan Lampung, Sang Anak Berpulang karena Sakit
Sejak nama putrinya, Wanda Tri Agustini dipanggil, ayahnya tampak berjalan mewakili putrinya wisuda dengan langkah yang berat.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya6 Januari Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia, Ini Sejarahnya
Jumlah anak yatim piatu akibat peristiwa perang selama beberapa abad terakhir, hingga tahun 2001 terus meningkat.
Baca Selengkapnya