Sinabung Lontarkan Abu Vulkanis 3.500 Meter dan Awan Panas Guguran 4.000 Meter
Merdeka.com - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), kembali terjadi pada Rabu (19/5), sekitar pukul 04.48 WIB. Petugas pos pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra, mengatakan gunung api tertinggi di Sumut itu melontarkan abu vulkanis setinggi 3.500 meter. Erupsi kali ini juga disertai dengan luncuran awan panas guguran sejauh 4.000 meter.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi kurang lebih 11 menit 18 detik," kata Armen, Rabu (19/5).
Saat ini Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut berstatus siaga atau level tiga. Masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.
"Radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan, timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur, serta utara," sebut Armen.
Apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker ketika keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanis.
"Lalu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanis yang lebat agar tidak roboh," pungkas Armen.
Sementara, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Tak Berpengaruh ke Bandara Kualanamu
Namun, erupsi itu tak memengaruhi penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
"Informasi terkini bahwa kondisi penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu masih normal dan lancar," kata Plh Manager of Branch Communication and Legal, Fajri Ramdhani.
Lanjutnya, jarak pandang di landasan pacu Bandara Kualanamu juga masih dalam kondisi baik. "Tidak berdampak signifikan terhadap penerbangan," ungkap Fajri.
Tiga Desa Terdampak
Sedikitnya tiga desa di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) dihujani abu vulkanis dari erupsi Gunung Sinabung, Rabu (19/5). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Juspri Mahendra Nadeak, mengatakan ada tiga daerah yang paling parah dihujani abu vulkanis Gunung Sinabung. "Iya, cuma kami belum dapat informasi lengkap hanya yang terparah dari laporan tim kami ada di tiga tempat yaitu Desa Naman Teran, Ndeskati, dan Kuta Rayat," katanya. Jumlah daerah yang terpapar abu vulkanis dari erupsi Gunung Sinabung juga diprediksi akan bertambah. Namun, saat ini BPBD Karo masih melakukan pendataan terhadap wilayah yang terpapar abu vulkanis. "Walaupun belum dapat data lengkapnya, sudah kami koordinasikan ke damkar untuk melakukan penyiraman terutama di jalan besar dan sejumlah fasilitas publik yang tertutup abu vulkanis," ujar Juspri. Masyarakat pun diimbau untuk tetap menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Apalagi abu vulkanis bisa berdampak terhadap gangguan pernapasan. "Abu bisa sebabkan infeksi saluran pernapasan kami imbau masyarakat gunakan masker batasi perjalanan jangan masuk ke daerah berbahaya," imbau Juspri.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaPVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk menjauh radius lima kilometer dari pusat kawah Gunung Awu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Dilarang Mendekati Kawah Radius sejauh 4,5 Km
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaSemua aktivitas wisata maupun pendakian dilarang hingga radius 4,5 Km
Baca Selengkapnya