Simak, Upaya Ferdy Sambo Tutupi Pembunuhan Brigadir J usai Penembakan
Merdeka.com - Ferdy Sambo membeberkan upaya yang ia lakukan guna menutupi fakta pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Upaya pertama, ia memerintahkan ajudan Adzan Romer mengamankan Putri Candrawthi.
Kemudian, perintahkan Bharatu Prayogi memanggil ambulans. Dalih Ferdy Sambo, untuk menyelamatkan nyawa Brigadir J.
"Saya keluar, setelah keluar saya bertemu romer di garasi saya sampaikan kamu lihat ibu di dalam. Kemudian saya keluar saya ketemu Yogi, saya sampaikan kamu panggil ambulance karena saya pikir (Brigadir J) masih bisa saya bawa ke Rumah Sakit," kata Sambo saat bersaksi di sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
"Istri saya pamit untuk isolasi mandiri. kemudian saya masuk ke kamar sudah menangis di tempat tidur. bertanya, 'ada apa pak'. Sudah kamu diam saja kita ke Saguling. Saya kemudian membawa istri saya ke Saguling," kata Sambo.
Saat itu, Sambo berdalih mencoba mengalihkan pandangannya dari TKP penembakan Brigadir J yakni di bagian ruang tengah rumah Duren Tiga. Alasannya, karena kondisi keramik yang berantakan usai tembakan alibi.
"Saya coba tidak melihat peristiwa itu karena saya lihat ada Yosua di situ dan cukup berantakan karena tembakan ke keramik dan tembok itu. Kemudian saya bawa keluar saya perintahkan, Ricky. 'Ricky kamu amankan ibu ke Saguling'," tambah Sambo.
Setelah perintah panggil ambulans dan amankan Putri ke rumah Saguling, Sambo kemudian memanggil Richard Eliezer alias Bharada E untuk memastikan ajudannya tersebut tetap aman apabila mengikuti skenario yang dia ciptakan seolah-olah terjadi tembak-menembak.
"Saya masuk ke dalam, memanggil Richard saya akan bertanggung jawab Chad kamu sampaikan ini peristiwa tembak menembak. Saya akan bela kamu, karena ini peristiwa saya harus bertanggung jawab," beber Sambo.
Kemudian, Sambo menjelaskan kepada Bharada E untuk mengaku bahwa skenario yang terjadi adalah tembak menembak.
Dari awal ia mendengar teriakan Putri minta tolong, lantas melihat Brigadir J keluar dari Kamar kemudian terdi baku tembak.
"Saya sampaikan kamu harus, Menceritakan ibu minta tolong, kamu turun dari tangga dan kamu menegur Yosua, dan Yosua tembak kamu lalu kamu melakukan penembakan," kata Sambo.
Alhasil perintah selanjutnya, lanjut Ferdy Sambo, dirinya segera menghubungi Karo Provos Divpropam Polri yang saat itu dijabat Benny Ali untuk segera menuju ke rumahnya, karena ada insiden baku tembak anggota dilanjutkan Karopaminal yang saat itu dijabat Hendra Kurniawan.
"Dalam benak saya peristiwa yang saya bangun tembak menembak antar anggota. Maka yang pertama saya hubungi Karoprovos, saya sampaikan tolong ke rumah saya ada tembak menembak. Setelah itu saya hubungi Karopaminal Brigjen Hendra saya minta ke TKP," sebut Sambo.
Setelah perintah itu semua diberikan, Sambo yang masih menjabat sebagai Kadiv Propam kemudian menghubungi salah satu Kasubdit di Bareskrim Polri untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan jasad Brigadir J yang masih ada di rumah dinas.
Sekedar informasi jika kehadiran Ferdy Sambo sebagai saksi dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, digelar untuk keterangan terdakwa Bharada E, Kuat Maruf, dan Bripka RR.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda
Keluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.
Baca SelengkapnyaPN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden
Keluarga Brigadir J menggugat secara perdata Ferdy Sambo hingga Presiden RI sebesar Rp7,5 miliar atas terbunuhnya Yosua.
Baca SelengkapnyaKeluarga Brigadir J Gugat Perdata Ferdy Sambo Cs, Kapolri hingga Presiden RI Rp7,5 Miliar
Komarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Emak-Emak Terobos Naik Panggung Dekati Prabowo, Bahlil Tegang Sambil Nunjuk-Nunjuk
Begini detik-detik emak-emak terobos panggung waktu pidato Prabowo. Respons Prabowo hingga Bahlil jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaDiteriaki Pendukung Prabowo-Gibran, Ganjar Malah Ajak Makan dan Titipkan Pesan Pemilu Damai
Ganjar mengajak makan siang pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang meneriakinya di jalan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca SelengkapnyaDivonis Mati Kasus Narkoba Jaringan Fredy Pratama, Ini Profil dan Kekayaan AKP Andri Gustami
ndri telah delapan kali melakukan pengawalan sehingga 150 kg sabu dan 2.000 butir pil ekstasi lolos beredar.
Baca SelengkapnyaPendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo
Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sedih Dikasih Nilai 11 Dari 100
Prabowo tidak ambil pusing dengan nilai yang diberikan kepadanya itu. Dengan logat betawi, ia menyebut tak mau memikirkannya.
Baca Selengkapnya