Sidang Nurdin Abdullah, 2 Kontraktor Ditanya Soal Bantuan Pembangunan Masjid di Maros
Merdeka.com - Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah kembali menjalani persidangan kasus suap dan gratifikasi di Pengadilan Negeri Tipikor Makassar, Kamis (29/7). Dalam sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) mencecar dua kontraktor yakni Petrus Yalim dan Setya Budi.
JPU KPK, Andry Lesmana mengatakan pihaknya menggali soal sejumlah bantuan kepada terdakwa Nurdin Abdullah dari dua kontraktor yakni Petrus Yalim dan Setya Budi. Bantuan tersebut yakni pembangunan masjid di Pucak, Kabupaten Maros.
"Kalau kita lihat fakta tadi itu juga, pemberian pribadi bukan CSR. Kalau CSR itu pengeluaran perusahaan yang seharunya ada proses," kata Andry, Rabu (29/7).
Andry mengaku pihaknya ingin mengungkap siapa sebenarnya pemilik rekening yang mengatasnamakan pengelola yayasan pembangunan masjid. Mengingat kedua kontraktor menyetor ke rekening tersebut.
"Kita tidak tahu kan, siapa pemilik yayasannya dan seharunya dalam proposal itu ada kalau itu resmi," tuturnya.
Andry mengatakan bentuk fisik masjid tidak terlalu besar dan berdiri di lahan kosong milik terdakwa. Meski demikian, Andry menyebut fakta siapa pemilik aset berupa masjid tersebut akan terjawab di persidangan berikutnya.
"Kalau dakwaan itu masuk dugaan kepentingan pak Nurdin karena rekeningnya ada sama yayasan (masjid). Berdasarkan keterangan saksi itu kan sekeliling masjid ada pohon durian dan tidak ada rumah dan tidak ada orang lalu lalang. Jadi nanti kita lihat faktanya lagi," ucapnya.
Sementara itu, saksi Petrus Yalim mengakui menyetorkan uang Rp 100 juta kepada ajudan Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri. Ia mengatakan uang tersebut merupakan uang pribadinya.
"Bukan, karena biasa kalau mau pakai dana CSR itu harus resmi. Semnetara permintaan bantuan dana itu ke saya tanpa proposal," kata dia.
Ia mengaku mengirimkan uang RP 100 juta tersebut karena ingin beramal. Apalagi yang dibangun merupakan rumah ibadah.
"Agama apa pun, pasti kalau mau dibantu, kita bantu semampu kita. Apalagi kalau seperti masjid yang mau dibangun sama pak gubernur, pasti selalu kita bantu," kata dia.
Petrus mengaku dirinya diundang oleh Syamsul Bahri untuk menghadiri peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut pada November 2020. Kontraktor asal Kabupaten Bantaeng ini mengaku dirinya hadir saat peletakan batu pertama tersebut.
Selain membantu uang Rp100 juta untuk pembangunan masjid, Petrus juga mengaku memberikan uang total Rp9 juta kepada terdakwa Edy Rahmat. Ia mengungkapkan uang tersebut karena Edy meminta bantuan akomodasi selama berada di luar kota.
"Pertama Rp4 juta, kemudian Rp5 juta lagi. Dia datang ke kantor dengan alasan minta bantuan untuk perjalanan biaya akomodasi selama berada di luar kota," ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan, Setya Budi. Kontraktor ini mengaku ikut menyumbang uang Rp100 juta. Uang ditransfer ke rekening yayasan pengelola masjid.
"Saya juga diundang saat peletakan batu pertama masjid yang di Pucak (Maros)," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Polisi Kagum Bhabinkamtibmas Pakai Uang Sendiri Bangun Masjid, Langsung Dipeluk Erat
Sosoknya langsung diberi apresiasi hingga diganjar pelukan erat.
Baca SelengkapnyaKesaksian Eks Ajukan Mentan Bongkar Permintaan Uang Firli Bahuri ke SYL Rp50 M
Eks Ajudan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), Panji Harjanto mengungkapkan permintaan uang Rp50 miliar oleh mantan Ketua KPK Firli Bahuri kepada SYL.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Berbondong-bondong Amankan Barang Berharga Usai Rumah Terdampak Ledakan Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya
Warga sekitar gudang amunisi terlihat bergiliran masuk terbatas untuk mengambil barang berharga mereka dari rumah.
Baca SelengkapnyaProfil Haji Sulaiman, Pengusaha Rokok yang Bagikan Uang untuk Jemaah yang Tarawih di Masjidnya
Setiap jemaah masjid akan mendapat uang masing-masing 50 ribu rupiah.
Baca SelengkapnyaWapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang
Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya
Jangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca Selengkapnya