Sidang Kasus Pembunuhan Babinsa dengan Terdakwa Marinir Digelar Terbuka
Merdeka.com - Persidangan kasus pembunuhan dan perusakan di Hotel Mercure yang melibatkan tersangka dari anggota TNI akan dilangsungkan secara terbuka, sehingga bisa dihadiri masyarakat umum.
"Perkara ini juga nanti persidangannya akan dibuka untuk umum, bisa diikuti," ujar Komandan Pusat Polisi Militer TNI, Mayor Jenderal TNI Eddy Rate Muis, di Kantor Oditurat Militer II-7 di Jakarta Timur, Selasa (7/7).
Dia mengatakan, dibukanya sidang itu untuk umum guna menunjukkan bahwa penegakan hukum di lingkungan TNI dilaksanakan secara profesional, transparan dan proporsional.
Selain itu, kata dia, insan pers juga dapat memperoleh fakta persidangan yang lebih lengkap sehingga bisa mendapatkan pemberitaan secara akurat dan faktual.
"Ini menunjukkan suatu langkah yang sangat baik dalam hal penegakan hukum, jadi kita sangat terbuka dan transparan," kata Muis.
Hari ini, Selasa (7/7), Pusat Polisi Militer TNI menyerahkan berkas perkara kasus pembunuhan dan pengrusakan di Hotel Mercure yang melibatkan tiga tersangka oknum anggota TNI kepada Oditur Militer II Jakarta.
Berkas perkara tersebut diserahkan langsung Muis y kepada Kepala Oditurat Militer (Kaotmil) II-7, Kolonel Sus Faryatno Situmorang.
Diketahui, telah terjadi tindak pidana pembunuhan yang diduga dilakukan oknum anggota TNI AL atas nama Letnan Dua (Marinir) RW terhadap Sersan Dua RH Saputra, Babinsa Koramil Tambora, Kodim 0502/Jakarta barat, yang pada saat itu sedang melaksanakan tugas mengamankan lokasi karantina Covid-19 di Hotel Mercure, Jakarta Barat, Senin (22/6).
RW kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat tiga pasal sekaligus, yakni pasal pembunuhan, perusakan di tempat umum, dan penyalahgunaan senjata api. Selain RW, Pusat Polisi Militer TNI juga menetapkan dua TNI AD berinisial Sersan Satu H dan Kopral Satu S sebagai tersangka.
Kedua TNI AD itu berperan dalam melakukan tindakan perusakan di Hotel Mercure. Selain itu, salah satunya juga berperan meminjamkan senjata api kepada tersangka RW.
Selain tiga tersangka prajurit TNI, ada enam tersangka lain dari pihak sipil. Keenam orang itu turut berperan dalam perusakan di Hotel Mercure. Keenam tersangka saat ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Barat.
Saat ini, pihak oditur militer akan meneliti terlebih dahulu syarat formil dan materiil terkait berkas perkara yang telah diserahkan oleh Pusat Polisi Militer TNI.
Jika telah dinyatakan lengkap, maka pihak oditur militer akan mengolah berkas perkara tersebut untuk selanjutnya dilimpahkan ke pengadilan militer. Proses itu diperkirakan akan membutuhkan waktu selama tujuh hari.
"(Persidangan akan digelar) segera secepatnya. Begitu oditur menyiapkan penuntutan, dalam waktu secepatnya kami melaksanakan persidangan," kata Muis. Dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnya"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung
Baca SelengkapnyaPenampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaTNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca Selengkapnya40 berkas dinyatakan pelanggaran dan 4 bukan pelanggaran pidana pemilu.
Baca SelengkapnyaMuhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaSakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca Selengkapnya