Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Selatan akan berupaya untuk menambah jumlah media yang dapat melakukan peliputan sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama di Auditorium Kementerian Pertanian. Sebab sampai saat ini belum jelas berapa jumlah media yang dapat melakukan peliputan.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Purwanta mengatakan, penambahan tersebut dilakukan agar semua media dapat kesempatan untuk mengikuti jalannya persidangan.

"Nanti akan saya tambahin 20 lagi (wartawan) untuk biar semua bisa masuk," kata Purwanta di Kompleks Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (17/1).

Dia menambahkan, rencananya akan ada pengeras suara di luar ruang sidang untuk memudahkan rekan media melakukan peliputan. Namun, rencana itu masih belum dapat diketahui kapan realisasinya karena harus dikoordinasikan dengan pihak Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Nanti akan saya taruh di sini speaker satu, untuk media online yang mau mendengarkan, ini saya lagi mau koordinasi," ujarnya.

Purwanta mengungkapkan, mengenai permintaan layar lebar untuk melihat jalannya sidang, seperti kasus Jessica tidak dapat dipenuhi.‎ Sebab dia menilai, kasus dugaan penistaan agama berbeda dengan kasus pembunuhan berencana.

"Masalahnya beda ini ya. Inikan berhubungan dengan hal-hal sensitif, politik gitu," tutupnya.

Diketahui, sidang lanjutan kasus penodaan agama dengan terdakwa Ahok di Gedung Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam sidang ke enam itu, Ahok akan kembali mendengarkan saksi yang dihadirkan pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dalam sidang sebelumnya, awak media yang melakukan peliputan dibatasi. Pewarta yang melakukan liputan di dalam persidangan pun tak boleh membawa alat perekam maupun handphone.