Sidak, BNN Tes Urine 49 Pilot di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau melakukan inspeksi mendadak dengan melakukan pemeriksaan urine terhadap puluhan juru terbang sejumlah maskapai di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Rabu (29/5).
Kepala Bidang Berantas BNN Provinsi Riau AKBP Haldun di Pekanbaru mengatakan bahwa pilot dan sejumlah awak kabin menjalani pemeriksaan urine yang berlangsung secara maraton sejak pagi hingga menjelang petang.
"Keseluruhan ada 49 pilot dan awak kabin yang diperiksa," kata Haldun.
Selain memeriksa urine satu per satu awak aviasi tersebut, BNN Riau turut memeriksa kargo bandara dengan melibatkan sejumlah anjing pelacak atau K9.
Seluruh rangkaian pemeriksaan yang melibatkan puluhan pegawai BNN Provinsi Riau itu, kata dia, cukup memakan waktu hingga lebih dari 10 jam lamanya.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan pra-Hari Antinarkoba Internasional (HANI) 2019 dengan melakukan razia di tempat yang dianggap rawan terjadinya penyalahgunaan narkoba, salah satunya bandara," ujarnya.
Hampir seluruh awak maskapai penerbangan yang melayani Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru diperiksa tim BNN Provinsi Riau yang mendapat dukungan baik dari otoritas Bandara.
Di antara awak maskapai yang diperiksa adalah Lion Air, Citilink, Batik Air, Wings Air, Susi Air, dan sejumlah jet sewa.
Ia menyebutkan dari pemeriksaan tersebut, seluruh awak kabin dan pilot yang berjumlah 49 orang tersebut dinyatakan negatif dari penyalahgunaan narkoba.
"Dari pemeriksaan melibatkan unit K9 (anjing pelacak) di terminal kargo juga tidak ditemukan narkotika," ujarnya.
Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, menurut dia, merupakan bandara penting di Provinsi Riau.
Namun, dalam beberapa kesempatan para sindikat narkoba kerap mencoba menyelundupkan narkoba melalui pelabuhan udara tersebut menyusul Riau sebagai salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerawanan narkoba tertinggi di Indonesia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Pilot Batik Air Ketiduran Saat Bertugas, Ternyata Segini Jam Kerja hingga Gajinya
Kemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca SelengkapnyaMenghitung Dampak Terburuk Jika Pilot-Kopilot Tertidur Saat Terbangkan Pesawat
Baru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni Sanksi untuk Pilot Batik Air Tidur saat Penerbangan Kendari-Jakarta dari Kemenhub
Kristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pilot dan Copilot Batik Air Tertidur Berbarengan 28 Menit di Ketinggian 36.000 Kaki, Begini Kronologinya
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Blak-blakan Alasan Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air Alot: KKB Ingin Papua Merdeka
Pilot Susi Air disandera KKB di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaSuaminya Kapten Istrinya Lettu, Potret Pasutri Sama-sama Perwira TNI AU ini Begitu Serasi 'Istri Ku Adik Letting Ku'
Sama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca SelengkapnyaAngkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca Selengkapnya