Siapa orang NU garis bengkok itu?
Merdeka.com - Jelang Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, pada 1-5 Agustus 2015 ini aroma persaingan perebutan jabatan rois aam dan ketua tanfidz Pengurus Besar NU (PBNU) kian terasa. Mulai dari ribut-ribut mekanisme pemilihan rois aam yang memakai sistem musyawarah mufakat atau Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) sampai kampanye agar mewaspadai kelompok NU garis bengkok.
Lalu siapa kelompok NU garis bengkok ini? Istilah orang NU garis bengkok ini meluncur dari bibir mantan Ketua PBNU Kiai Hasyim Muzadi. Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, itu bersama Kiai Salahudin Wahid atau Gus Solah, pada Kamis, 30 Juli lalu mengumpulkan ribuan Muktamirin (peserta Muktamar) di Pondok Pesantren Tebuireng.
Di hadapan muktamirin itulah kiai yang pernah mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden mendamping Megawati pada 2004 lalu, itu mengingatkan peserta Muktamar akan keselamatan NU ke depan. "Pak Hasyim mengatakan Muktamar kali ini beda dengan sebelumnya. Katanya 'kita tidak hanya memilih siapa tapi juga menjaga supaya NU tidak bengkok dari manhajnya (kaidah)'," kata Udin, orang yang hadir dalam pertemuan itu.
Agaknya pertemuan tersebut juga dijadikan pemanasan pada peserta Muktamar untuk mengkritisi sejumlah agenda dan materi dalam Muktamar yang dianggap perlu diluruskan. Sejumlah kiai dan ustaz ditunjuk untuk memberikan pemikiran-pemikiran tentang ancaman faham lain terhadap faham Ahlussunnah Wal Jamaah yang dikembangkan NU sampai masalah keorganisasian.
Hingga berita ini diturunkan, Kiai Hasyim dan Gus Solah belum bisa dikonfirmasi. Ketika paska-pertemuan itu digelar, merdeka.com sudah berusaha mengkonfirmasi kepada Kiai Hasyim tapi tidak dijawab. Begitu juga dengan pesan pendek yang dikirim tidak dibalas.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Lucu Saksi Ganjar Buat Ketua MK Ketawa: Lagi Puasa Jangan Ditanya Berat-Berat
Memet memberikan kesaksiannya terkait ada kegiatan perangkat desa yang tidak netral.
Baca SelengkapnyaWujudkan Pemilu Damai, Kaops NCS Polri Kunjungi Tiga Tokoh Lintas Agama
Tiga tokoh yang disambangi yakni Ustaz Adi Hidayat, Ketum PHDI dan Ketum PGI Pendeta Gomar Gultom.
Baca SelengkapnyaPegawai Negeri Langgar Netralitas Pemilu, Menpan RB Azwar Anas Minta KASN Bertindak
Pegawai Negeri Langgar Netralitas Pemilu, Menpan RB Azwar Anas Minta KASN Bertindak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaTNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut
Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnya15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal
Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaSujud di kaki sang Ibu, Perwira TNI AU Ini Jadi Sorotan Naik Pangkat Menjadi Kolonel 'Untuk Almarhum Bapak Semoga Engkau Bangga'
Berikut potret perwira TNI AU sujud di kaki sang Ibu usai naik pangkat.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima Geram Isu Netralitas TNI Selalu Muncul Setiap Pemilu
Moeldoko mengatakan dirinya salah satu Panglima TNI yang memperkuat netralitas prajurit setiap ada pesta demokrasi.
Baca Selengkapnya