Merdeka.com - Usai salat Subuh, kesibukan para petugas haji Indonesia di Masjid Nabawi semakin bertambah. Mereka sibuk melayani para jemaah. Setelah didata, para jemaah kemudian diantarkan ke pemondokannya.

Di antara beberapa petugas, ada nama Rizqy Kamila. Sejak pagi, Rizky terlihat sibuk membantu jemaah yang tersesat. Tak tampak lelah di wajah Rizqy.

“Mari sini ibu, duduk dulu. Ibu di sini dulu ya, nanti kita tunggu mobilnya datang untuk mengantar,” demikian Rizqy Kamila menyapa jemaah Indonesia yang terpisah dari rombongannya.

Sikapnya dalam membantu sangat lembut dan sopan. Setiap jemaah haji yang datang ke pos disapa dengan santun dan disambut tangan terbuka, lalu dipersilakan duduk. Tak jarang, kedua tangannya ikut bergerak cekatan menggenggam tangan atau memeluk jemaah untuk memberikan ketenangan.

Kebanyakan dari mereka adalah nenek lansia. Tidak jarang Rizqy tampak menenangkan mereka manakala mulai tidak sabar untuk segera diantar kembali ke pemondokan.

Pada Jumat (04/08) pagi, Rizqy Kamila bertugas di Pos Utama Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi yang terletak di Pintu 21. “Sabar ya Pak. Bapak di sini dulu, nanti ada petugas yang datang untuk mengantar Bapak,” katanya.

Rizqy tampak sabar melayani jemaah yang datang ke sektor khusus karena lupa jalan pulang. Satu persatu dari mereka didata, mulai dari nama, nomor paspor, sektor pemondokan, serta nama hotelnya. Dia berbagi dengan petugas seksus lainnya untuk bergantian mengantar jemaah ke tempat menginap mereka. Jika sektor perumahannya cukup jauh, sementara jemaah tidak memungkinkan diajak jalan, Rizqy menunggu datangnya mobil mengantarnya.

“Jemaah Indonesia yang datang ke sini, terus bertambah dan keadaannya beda-beda. Kebanyakan sudah sepuh, ini mengingatkan saya kepada orangtua saya,” tutur Rizqy.

Rizqi adalah satu dari ratusan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang dilatih untuk selalu siap melayani jemaah. Perempuan asli Tasikmalaya itu sudah empat tahun bertugas di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Pengalaman kariernya juga sudah cukup lama di TNI AL, 17 tahun. Pangkatnya sekarang adalah Serma.

Mengawali karier di Mabes Angkatan Laut Cilangkap, jebolan Bintara Dikcaba PK XX tahun 2000-2001 sempat betugas juga di Kodiklatal Surabaya. Menjadi petugas haji tahun ini adalah pengalaman pertamanya. “Masya Allah, tidak menyangka bisa menjadi petugas haji. Dari angkatan laut ada 17 orang yang ikut seleksi, yang diterima 5 orang,” katanya.

Menurut Rizqy, melayani jemaah haji Indonesia menjadi kewajiban baginya sebagai PPIH Arab Saudi. “Ini adalah kewajiban saya untuk menjaga dan melayani dluyufurrahman,” ujarnya dengan mata berkaca.

Ditanya apakah merasa lelah? Rizqy jujur mengatakan bahwa rasa lelah dan capek ada dan itu manusiawi. Apalagi tugas layanan kepada jemaah berlangsung 24 jam. “Tapi luar biasa, dengan senyum mereka, terasa capek kita, semua hilang,” katanya.

Lantas apa kuncinya hingga bisa sabar dan tenang melayani jemaah dengan beragam sikap dan kebutuhannya? Rizqy berbagi tips cukup dengan satu kata. “Ikhlas, itu saja,” tandasnya.