Setop pupuk kimia, petani Banyumas panen perdana beras lokal organik
Merdeka.com - 4 ton varietas padi lokal Menthik Susu dipanen dengan rasa bangga oleh 15 petani di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pasalnya di petak lahan seluas 0,8 hektare mereka setidaknya telah memulai sistem pertanian organik berbasis kemandirian, di antara kenyataan 89 hektare petak lahan milik 142 petani lain masih mengandalkan varietas padi nonlokal, pupuk kimia dalam dosis besar dan pestisida.
Kebanggaan atas kemandirian itu, mereka rayakan di antara rintik hujan, bunyi alunan musik tradisional siteran dalam kumpul-kumpul Panen Mapag Sri di areal persawahan setempat, Minggu (2/4) malam. Perayaan itu mereka gelar dengan cara berhimpun mengumpulkan para pegiat pertanian, koperasi, aktivis lingkungan untuk mengkonsepsikan cara memperluas metode pertanian organik ke ratusan petani lain.
Kepala Desa Wlahar, Dodiet Prasetyo mengatakan di desanya terdapat 1.100 keluarga di mana 75 persen di antaranya menggantungkan hidup pada pertanian. Kenyataan miris, ketergantungan pada pupuk kimia membuat seringnya kesulitan mendapat pupuk dan harga panen yang kerap anjlok menjadi persoalan yang kerap dikeluhkan petani. Latar belakang itulah memantik desa menyediakan petak lahan 0,8 hektare untuk dijadikan percontohan.
"Alhamdulillah berhasil. Setidaknya kami membuktikan bahwa penerapan petanian yang mandiri bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk alami sekaligus memberdayakan varietas padi lokal," katanya kepada merdeka.com usai kumpul-kumpul sampai tengah malam, Minggu (2/4).
Dodiet mengatakan, untuk mengkampanyekan pertanian mandiri itulah momen panen dijadikan ajang transfer pengetahuan. Salah satunya, dihadirkan aktivis koperasi untuk menyampaikan pada petani tentang upaya pertanian yang juga perlu dibarengi kemandirian dalam keuangan. Selain itu, aktivis pertanian organik yang sebelumnya melakukan pelatihan dan pendampingan pada petani juga menyampaikan informasi tentang varietas padi lokal yang biaya budidaya lebih murah juga lebih sehat dikonsumsi.
"Sedang kami pihak desa, lewat BUMDes berkomitmen untuk menyerap hasil pertanian oraganik. Kami akan melakukan pemasaran sampai pengemasan. Beras varietas lokal juga banyak diminati, karena lebih sehat dikonsumsi karena tak banyak pupuk kimia dan pestisida," ungkapnya.
Sedang penggerak pertanian organik dari Komunitas Sri Organik Nuswantara, Wahyudi mengatakan terkait edukasi pada petani di Desa Wlahar Wetan setidaknya telah berjalan selama 6 bulan lewat pelatihan dan pendampingan. Dia mengatakan keberhasilan pertanian organik di Wlahar Wetan tak terlepas dari turun tangan pihak desa yang berkomitmen pada kedaulatan petani. Tantangan terbesar agar gerakan ini makin meluas yakni memutus ketergantungan petani pada penggunaan pupuk kimia.
"Sebenarnya para nenek moyang telah mengenal sistem pertanian organik. dengan pertanian organik, petani tak perlu resah ketika harga benih naik karena punya cadangan sendiri. Selain itu ketika pupuk kimia langka, mereka juga tak kelimpungan karena mengandalkan pupuk organik. Buktinya mereka bisa memanen padi lokal Menthik Susu saat ini," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap Hari Panen, Kabupaten Tanah Laut Siap Penuhi Beras Nasional
Para petani di Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023.
Baca SelengkapnyaCatatkan Sejarah, Mentan Amran Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi Rp 54 Triliun
Penyerahan ini dilakukan Mentan usai meninjau pertanaman padi di Desa Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Baca SelengkapnyaMenimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?
Pembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Caleg PDIP 3 Tahun Keliling 600 Desa hingga Bikin Pupuk Organik untuk Petani
Enam ton pupuk diproduksi untuk mengatasi persoalan petani
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaAwalnya Hanya Pedagang Pempek Keliling, Pria Asal Sumsel Ini Sukses Dirikan Industri Batu Bara
Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMelihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPastikan Pupuk Subsidi Aman, Mentan Amran Dorong Petani Konawe Wujudkan Swasembada
Petani yang akan menanam lebih dari satu kali maka akan diberi kuota yang juga lebih dari satu kali.
Baca Selengkapnya