Setelah ekor AirAsia ditemukan, ini rencana Basarnas
Merdeka.com - Ekor pesawat nahas AirAsia QZ8501 sudah ditemukan kemarin. Meski belum evakuasi, Tim SAR gabungan akan melakukan tahapan memastikan lokasi blackbox apakah masih berada di bagian eko atau telah bergeser ke tempat lain.
"Setelah bagian ekor pesawat ditemukan, maka planning kita adalah secara bertahap memastikan apakah blackbox itu masih berada di posisinya di bagian ekor itu. Atau blackbox ini sudah terlepas dari tempatnya semula di bagian ekor," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya FHB Soelistyo di kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (8/1).
Untuk melakukan hal itu, pihaknya sidang berkoordinasi dengan pihak KNKT dan para penyelam.
"Apa yang sudah dilakukan, kita koordinasi antara KNKT dengan para penyelam di sana. Kenapa koordinasi? Karena apakah skenario blackbox masih di ekor atau sudah terlepas itu memerlukan perlakuan khusus untuk mengambil dan mengevakuasi," katanya.
Soelistyo menambahkan, sejak pukul 06.54 WIB pagi tadi, para penyelam telah berupaya terjun untuk melihat bagian ekor tersebut. Namun karena kecepatan arus masih berada di posisi 4 sampai 5 knot, maka jarak pandang para penyelam pun terganggu.
"Saat ini mereka sedang menunggu kecepatan arus bawah laut. Kalau sudah membaik mereka akan melakukan penyelaman untuk memastikan posisi blackbox. Saya sudah memberi info gambar blackbox. Tugas utamanya bukan mengambil serpihan, tapi memastikan posisi blackbox," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaMencolok di Tengah Kota, Begini Kisah Menara Air Belanda di Pandeglang Peninggalan Tahun 1848
Walau sering direnovasi, namun bentuknya masih dibiarkan sesuai aslinya
Baca SelengkapnyaPenampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaPSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan
Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pemukiman Padat Cengkareng, Airlangga Cek Penerimaan Bansos Warga
Airlangga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga.
Baca SelengkapnyaKisah Sulitnya Rakyat Kecil Mencari Rezeki, Kakek Lansia Harus Menahan Lapar & Minum Air Keran karena Dagangan Tak Laku
Dagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca Selengkapnya