Setelah Ahok, giliran Djarot ditolak warga Kalibaru
Merdeka.com - Setelah calon Gubernur DKI nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diusir warga saat blusukan di Rawa Belong, kini nasib serupa juga dialami pasangannya, calon wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
Warga Jalan Kalibaru Timur IV E RT10/01, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, menolak kehadiran Djarot ke kampung mereka. Padahal rencananya Djarot akan datang menemui warga sekitar pukul 15.00 WIB.
Pantauan merdeka.com, belasan warga membentangkan beberapa kertas karton berwarna putih berukuran 90x90 cm yang berisikan seruan penolakan terhadap pasangan Ahok-Djarot.
Anwar Kartawinata (62), Ketua Forum RT/RW Kelurahan Kalibaru mengatakan, penolakan terhadap Ahok dan Djarot sudah disuarakan warga setempat jauh sebelum kasus dugaan penistaan agama terjadi.
"Yang kami tolak adalah pemimpin yang arogan, pemimpin yang tidak merakyat, yang main gusur, tidak mau mendengarkan aspirasi masyarakat, itulah yang kami tidak inginkan. Dari sebelum ada penistaan agama kami sudah menolak," bebernya kepada Merdeka.com, Kamis (3/11).
Sebelumnya, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan penolakan oleh puluhan orang saat menyambangi Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Padahal awalnya, dia ingin menyapa warga sekaligus akan melihat normalisasi Kali Sekretaris.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Basuki atau akrab disapa Ahok tiba sekitar pukul 16.15 WIB. Awalnya dia nampak langsung menyapa warga sembari bersalaman dan berfoto. Namun, saat mantan politisi Gerindra ini memasuki Jalan Ayub, dari belakang rombongan ada puluhan warga yang menolak kedatangannya.
Habib Idrus Al-Ashi mengaku tidak terima saat aparat kepolisian melakukan pengawalan terhadap Ahok. Sebab mereka merasa tidak terima dengan kehadiran Ahok.
"Kita enggak terima kampung kita dimasuki penista agama. Kita enggak mau cari ribut tolong pak polisi bisa usir Ahok," katanya di Jalan Ayub, Jakarta Barat, Rabu (2/11).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaEros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAhok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait Dampingi Prabowo, Begini Respons Ketum Golkar Airlangga Hartarto
Airlangga sendiri belum memberikan sinyal rencana mengajak Maruarar Sirait untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca Selengkapnya