Setahun konflik, Bamus akhirnya islah

Merdeka.com - Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sepakat islah setelah satu tahun berkonflik. Kesepakatan damai ini untuk mengembalikan fungsi dan peran Bamus Betawi seperti sebelumnya. Yakni, memajukan pembangunan di Jakarta, melestarikan kebudayaan dan kesenian Betawi.

Tokoh Betawi Lulung lunggana mengatakan, pihaknya sudah melakukan rekonsiliasi dengan Zainuddin. Tujuannya agar persoalan Bamus Betawi segera diselesaikan, demi kepentingan Jakarta dan Betawi.

"Kita sekarang sudah satu persepsi untuk memajukan Betawi di rumahnya sendiri. Saat ini sudah tidak ada lagi kubu-kubuan," katanya di Salah satu rumah makan di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (29/8).

Namun, ketika ditanya siapa yang bakal memimpin Bamus ke depan, dia mengungkapkan, akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan internal anggota lainnya. Menurutnya, banyak sekali tokoh Betawi yang pantas menahkodai organisasi induk orang Jakarta ini.

"Intinya kita sudah satu. Secepatnya, akan mempunyai Ketua Bamus Betawi yang baru," tegas Lulung.

Pada tempat yang sama, Zainuddin yang sempat mengklaim Ketua Bamus Betawi yang sah secara hukum mengatakan, merasa bersyukur keluarga besar Bamus Betawi bisa berkumpul bersama kembali. "Saya menyampaikan kepada warga Betawi, bahwa saat ini Bamus sudah satu dan tidak ada kubu-kubuan lagi," tegas Oding biasa disapa.

Dia menyatakan, konflik yang terjadi pada Bamus Betawi tersebut merupakan bagian dari dinamika di dalam suatu organisasi apapun termasuk Bamus. Karena menurut dia, banyak hikmah dari perseteruan ini.

"Ke depan saya yakin, Bamus Betawi akan lebih maju melestarikan budaya Betawi," kata dia.