Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sering Lolos Bak 'Siluman' 3 Kapal Raksasa Pencuri Ikan Tertangkap di Indonesia

Sering Lolos Bak 'Siluman' 3 Kapal Raksasa Pencuri Ikan Tertangkap di Indonesia Kapal FV STS 50. KKP.go.id

Merdeka.com - Indonesia berhasil menangkap kapal-kapal buronan interpol atau Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional. Kapal-kapal tersebut tertangkap saat mencuri ikan di perairan Indonesia. Bahkan salah satu dari kapal sudah menjadi buronan interpol selama 10 tahun.

Berikut kapal-kapal buronan interpol yang berhasil ditangkap di Indonesia. Bahkan salah satu kapal buronan itu selalu lolos saat melakukan pencurian ikan di perairan negara lain:

Kapal MV Viking Lagos

TNI AL menangkap sebuah kapal pencuri ikan (ilegal fishing), di perairan Kepulauan Riau. Kapal dengan muatan 1000 gross ton itu ternyata juga diburu oleh Polisi Internasional (Interpol) Norwegia, Jumat (26/2/16).

"Target operasi dari Interpol Norwegia, berdasarkan purle notice, nama kapal Viking. Pada tanggal 24 pukul 22.32, kita menerima berita dari ILO Singapura IFC/MSTF. Kita hubungi Panglima Armabar. Perintah untuk segera mengidentifikasi kapal itu," ujar Danlantamal IV, Kolonel Laut (P) S. Irawan.

Atas perintah itu, lanjut Irawan, Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV segera memburu kapal itu. Namun selama masa pelacakan dan pengejaran, Kapal Republik Indonesia (KRI) Siribua-859 sempat diadang cuaca buruk.

"Karena cuaca, kapal KRI yang kecil tak bisa. Kita pakai pantauan heli," ujar Irawan.

Setelah dicari menggunakan helikopter, kapal FV Viking berada di koordinat 01 26,771 Utara-104 35,879 Timur.

Berdasarkan informasi dari Purle Notice Norwegia, kapal Viking sudah 13 kali berganti nama, 12 ganti bendera, dan 8 kali mengubah call sign.

Kini kapal tersebut sudah diledakkan di Pangandaran pada Senin (14/3/2016). Tak hanya itu saja, Tim Satgas 115 melalui anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL juga menenggelamkan kapal di tepian kawasan Cagar Alam Pasir Putih.

Kapal MV NIKA

Tim Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal (Satgas 115) kembali menangkap kapal buronan interpol, MV NIKA di perairan Pulau Weh, Aceh, Jumat (12/7/2019).

Menurut laporan Commission for the Conservation of Antarctic Marine Living Resources (CCAMLR), MV Nika juga telah melakukan penangkapan ikan ilegal di daerah Kepulauan Falkland, Samudera Atlantik.

MV NIKA sudah menjadi buronan interpol sejak Juni 2019 karena diduga memalsukan sertifikat registrasi di Panama. Dalam sertifikat itu, kapal MV NIKA menyebut sebagai kapal kargo, tetapi diduga mengangkut ikan.

Tak hanya itu saja, MV NIKA pernah memalsukan data Automatic Identification System (AIS) saat menangkap ikan ilegal di daerah tersebut.

Pemilik MV NIKA diduga berafiliasi dalam Marine Fisheries Co. Ltd, sama seperti kapal FV STS-50. Kapal tersebut sudah ditangkap di Indonesia karena kasus penangkapan ikan ilegal 2018 lalu.

Awal penangkapan terjadi saat pihak Satgas 115 menerima informasi bahwa kapal MV NIKA akan melewati zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Kemudian pemerintah Panama langsung mengirim surat kepada Indonesia untuk menghentikan dan memeriksa kapal tersebut.

Setelah berhasil diberhentikan dan melakukan pemeriksaan, MV NIKA diduga telah melakukan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009. Kini kapal tersebut sudah merapat di Batam, Minggu (14/7/2019) malam.

Kapal FV STS-50

FV STS-50 merupakan kapal buronan Interpol, yang telah terafiliasi dengan perusahaan bernama Red Star Company Ltd yang berdomisili di Belize, Amerika Tengah. Negara tersebut adalah negara yang sering kali digunakan oleh perusahaan pelaku kejahatan terorganisir sebagai modus penggelapan identitas pemilik.

Kapal tersebut sering berganti-ganti identitas. Sebelum ditangkap di Indonesia kapal tersebut menggunakan nama Sea Breeze, STD-2, Alda dan terakhir Andrey Dolgov.

Dikutip dari laman KKP.go.id, pemilik kapal diduga kuat warga negara Rusia yang memiliki kantor di Korea Selatan dan melakukan beberapa transaksi bank di New York.

Kapal ini telah melakukan Ilegal fishing di wilayah perairan kutub selatan yang pengelolaan perikanannya berada di bawah Convention for the Conservation of Antartic Marine Living resources (CCAMLR) dan mendaratkan hasil tangkapannya di beberapa negara di Asia.

Berdasarkan dokumen yang diterbitkan database kapal komersil Lloyd's List Intelligence, STS-50 juga terdaftar di bawah beberapa perusahaan yaitu Marine Fisheries Corporation Cimpany Ltd, dan Jiho Shipping Company Limited.

Sebelumnya FV STS-50 terdaftar di bawah perusahaan Red Star Company Ltd, Dongwon Industries Company Ltd, STD Fisheries Company Ltd, dan Suntai International Fishing Company.

Bahkan awak kapal juga memalsukan jenis spesies ikan yang ditangkap, serta 2 kali lari dari wilayah hukum sebuah negara saat masih dalam proses pemeriksaan, yaitu di Mozambique dan Tiongkok.

Dalam operasinya kapal telah mengklaim setidaknya 8 kebangsaan. Bendera kebangsaan yang terakhir mereka klaim adalah Togo, dan telah disangkal oleh pemerintah Togo.

Kapal ditangkap pada Kamis, 5 April 2018 di sekitaran 60 mil dari sisi Tenggara Pulau Weh, Sabang, provinsi Aceh dan merupakan hasil kerjasama antara Satgas 115, KKP, TNI AL dengan Interpol dan NGOs internasional seperti I Fish dan Sea Sheppard.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Janji Tambah Armada Kapal: Kita Tidak Mau Orang Asing Ambil Ikan di Laut Indonesia

Prabowo Janji Tambah Armada Kapal: Kita Tidak Mau Orang Asing Ambil Ikan di Laut Indonesia

Prabowo Subianto berjanji akan menambah armada kapal Indonesia bila terpilih menjadi Presiden.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kita Punya Cadangan Ikan Terbesar di Dunia, tapi Banyak Kapal Asing Masuk RI Tanpa Izin

Prabowo: Kita Punya Cadangan Ikan Terbesar di Dunia, tapi Banyak Kapal Asing Masuk RI Tanpa Izin

Prabowo bertekad untuk membangun angkatan laut yang kuat untuk menjaga kekayaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang

Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang

Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.

Baca Selengkapnya
Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia

Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia

Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siapkan Tiga Kapal Negara Layani Rute Pelabuhan Panjang-Ciwandan, Cek Jam Operasionalnya di Sini

Pemerintah Siapkan Tiga Kapal Negara Layani Rute Pelabuhan Panjang-Ciwandan, Cek Jam Operasionalnya di Sini

Armada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.

Baca Selengkapnya
WN Taiwan Hilang saat Kapal Terbalik di Pulau Seribu, Basarnas Kerahkan 7 Kapal untuk Pencarian

WN Taiwan Hilang saat Kapal Terbalik di Pulau Seribu, Basarnas Kerahkan 7 Kapal untuk Pencarian

Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka Kepri

Polisi Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka Kepri

"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo

Baca Selengkapnya