Sepi Pelanggan Akibat Covid-19, WTS di NTT Hanya Makan Pisang Rebus
Merdeka.com - Pandemi virus corona atau covid-19 yang melanda Indonesia empat bulan terakhir, membuat dunia bisnis berantakan, tak terkecuali prostitusi. Orang-orang diminta berdiam diri di rumah, untuk mencegah munculnya kerumunan massa agar penyebaran virus dapat dikendalikan, termasuk mereka yang terbiasa "'jajan' di luar.
WTS yang menghuni kos-kosan di pinggiran kota Lewoleba, kini dihimpit kesulitan biaya hidup. Pelanggan tak lagi datang, ranjang sepi dan berimbas pada hilangnya pendapatan.
Mawar (nama samaran) mengaku, sepinya pelanggan menguras isi dompetnya. Di saat bersamaan, dia tetap harus mengirimkan uang untuk keluarga, membayar kos, utang, hingga mencukupi urusan perut sehari-hari.
Selama pandemi covid-19, tempat hiburan malam tempat dia bekerja tutup. Kondisi ini jelas akan menghilangkan penghasilan hariannya sebagai WTS.
"Bahkan, untuk makan sehari-hari pun kadang kami terpaksa mengonsumsi beberapa buah pisang mentah yang direbus hanya untuk menahan rasa lapar," ungkap Mawar sambil meneteskan air mata.
Wanita berusia 38 kelahiran Jawa ini mengatakan, anak-anaknya yang selama ini menggantungkan hidup mereka tanpa mengetahui pekerjaannya, hanya sanggup dan pasrah memahami kondisi ini.
Saking takut akan virus corona, WTS lainnya, Melati menyebut bahwa mereka bahkan terpaksa menolak pelanggan, lantaran takut terpapar. Menurutnya, covid-19 telah menghilangkan penghasilan mereka, yang sebagian digunakan untuk membiayai hidup anak-anak, yang saat ini masih menempuh pendidikan.
"Biasanya semalam bisa dapat satu atau dua pelanggan. Tetapi, akhir-akhir ini tidak ada sama sekali. Ada juga yang nekat datang, hanya kami tolak," ungkapnya.
Bantuan Komunitas Taman Daun
Relawan Komunitas Taman Daun Lembata pun menyisiri beberapa lokasi hiburan malam di Kota Lewoleba dan sekitarnya. Mereka datang membagikan sembako bagi para Wisatawan itu.
Satu diantara relawan Taman Daun, John S J Batafor mengungkapkan, awalnya banyak pihak yang tidak setuju bantuan sembako ini diberikan kepada kelompok wanita itu. Namun John berkeras, para WTS ini harus dibantu.
Menurutnya, selain petani, nelayan, tukang ojek dan lain-lain, para WTS ini juga masuk dalam kelompok rentan terdampak pandemi virus corona atau covid-19.
"Saya dan teman-teman sama sekali tidak melihat praktik negatif yang mereka lakukan. Namun, mereka ini manusia yang berhak mendapat perhatian dan kasih sayang. Kami tidak melihat siapa dia, karena kami hanya fokus melihat masalah kemanusiaan," jelas John.
Dengan wajah sumringah penuh senyum, sebanyak 21 wanita pekerja dunia malam, menerima bantuan 40 kilogram beras dan empat papan telur dari Relawan Komunitas Taman Daun.
"Semoga sedikit dari keikhlasan kami ini dapat mengurangi penderitaan yang sedang dihadapi," ungkap Wilda, yang juga anggota Relawan Komunitas Taman Daun.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPaksa Istri Minum Pembersih Lantai hingga Tewas, Suami di Malang jadi Tersangka
Peristiwa KDRT tersebut terjadi pada 24 Januari 2024 di Perumahan BMR Blok GO, Desa Watugede, Singosari, Kabupaten Malang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mantan PNS Ini Masuk Restoran Tanpa Baju-Sandal, Pesan Makan Paling Enak, Sosoknya Bikin Semua Pelayan Ketakutan
Semua isi barang di dalam restoran dilempar dan dihancurkan
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaBadan Gemetar karena 2 Hari Tak Masak, Nenek Ini Bertahan Hidup dengan Rebusan Daun Singkong
Tinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaHati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca Selengkapnya