Merdeka.com - Ft (29), istri prajurit TNI AL yang tinggal di Kelurahan Allepolea, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan lelaki berinisial Hsn terkait dugaan pelecehan ke polisi, Minggu (15/11). Hsn yang dalam kondisi mabuk, diduga mencubit pipi Ft.

Kadispen Lantamal VI Kapten Laut Suparman Sulo mengatakan, Ft adalah istri Serda AA yang bertugas di Denma Lantamal VI, Makassar.

Kejadian tersebut bermula saat Ft bersama suami, anak dan keponakannya sedang berada di warung. Saat suaminya tengah ngopi bersama anak dan keponakannya, Ft ke warung sebelah beli minuman. Saat itu Hsn mendekati dan mencubit pipi Ft meski sempat ditepis.

"Ft sampaikan, ada suamiku ngopi di belakang tapi dibalas oleh lelaki Hsn bahwa bagus kalau ada suamimu. Keponakan Ft yang juga ada di lokasi itu lalu sampaikan ke anak Ft agar pergi ke ayahnya sampaikan bahwa ibunya dicubit. Ft mendapat kode dari warga yang ada di lokasi kalau laki-laki Hsn itu lagi mabuk. Ft kemudian bergegas menjauh," kata Suparman, Rabu (18/11).

Serda AA kemudian mendatangi Hsn dan menanyakan maksud perbuatannya tersebut. "Tapi sampai di situ, tercium aroma minuman keras dari mulut Hsn dan terlihat sempoyongan. Serda AA pun meminta ke rekan-rekan Hsn yang ada di lokasi itu untuk bawa Hsn pulang, tapi Hsn tersinggung dan berusaha memukul Serda AA. Terjadilah perkelahian," jelasnya.

Awalnya keluarga korban bermaksud menyelesaikan secara kekeluargaan, tetapi tidak terlihat itikad baik dari terlapor Hsn.

"Karena tidak terima dilecehkan bahkan suami dan institusinya dipermalukan, istri prajurit kami terpaksa lapor polisi. Bahkan ini baru saja juga dilaporkan ke Inspektorat Pemda Maros karena laki-laki Hsn ini seorang ASN," pungkas Kapten Suparmab Sulo.

Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Rusli membenarkan adanya laporan terkait dugaan tindak pelecehan terhadap istri prajurit TNI AL itu.

"Iya laporannya ada pada kami dan sementara kita tindaklanjuti. Tapi lebih rinci belum bisa saya sampaikan karena masih sementara ditangani anggota. Informasinya, antara pelapor dan terlapor itu masih ada hubungan kekerabatan," kata Rusli.