Seorang Narapidana di Rutan Sambas Bikin Meme Adu Domba Soal Ida Dayak
Merdeka.com - KA (36) seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat menjadi tersangka dalam kasus ITE terkait pembuatan dan penyebaran meme adu domba Ustaz Hatoli dengan Ida Dayak.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya mengatakan, pelaku KA membuat meme dengan objek Ustaz Hatoli tentang pengobatan Ida Dayak yang dituliskan bahwa pengobatan tersebut menggunakan minyak babi.
"Pada 25 April 2023 Satreskrim Polres Sambas mendapatkan laporan dari Ustaz Hatoli yang menjadi objek meme tentang pengobatan Ibu Ida dayak. Meme ini disebarkan ke Facebook dengan nama akun Markus Reho," kata Petit saat konferensi pers, Rabu (31/5).
Petit menerangkan, pelaku menggunakan akun palsu untuk menyebarkan meme tersebut ke media sosial. Pelaku adalah seorang narapidana di Rutan Sambas dengan beberapa kasus, di antaranya adalah kasus narkoba, pencabulan, manipulasi, data ITE dan penipuan dengan penggelapan dengan hukuman penjara 18 tahun.
Pada konferensi itu pula, ditayangkan video permintaan maaf dari KA atas tindakannya tersebut.
"Saya KA meminta maaf sebesar-besarnya kepada warga Kalbar khususnya suku adat Dayak dan Melayu, karena saya sadar sudah membuat dan menyebarkan Ida Dayak dan Ustaz Hatoli dengan bermaksud membuat dan menyebarkan meme adalah mengikuti postingan pesulap merah yang viral, dengan menyatakan bahwa pengobatan Ibu Ida Dayak menggunakan minyak babi dikarenakan perbuatan saya menjadi kegaduhan masyarakat Kalbar saya menyesal, saya menyatakan akan bertanggung jawab dan mengikuti konsekuensi hukum. Saya meminta maaf kepada warga Kalbar dan tidak mengulangi perbuatannya lagi," ucap KA dalam video yang ditayangkan Polda Kalbar karena yang bersangkutan tidak dihadirkan pada konferensi pers.
Petit juga mengungkapkan bahwa KA berusaha melakukan trik agar terhindar dari masalah tersebut dengan mengiming-imingi uang sebesar Rp15 juta kepada rekan-rekannya, agar mengakui perbuatan yang dilakukannya tersebut.
"Memang ada beberapa trik dari yang bersangkutan untuk menghindar dari kasus ini dengan menghubungi temannya dua orang dengan memberikan uang Rp15 juta, untuk mengakui bahwa meme yang ditulis, yang dibuat itu bukan KA yang menyebarkan meme, tapi teman-temannya, mereka tidak menyetujui itu," tukasnya.
Sementara itu, Direskrimsus Polda Kalbar AKBP Sardo Mangatur menerangkan, terungkapnya kasus ini bermula dari berita di medsos yang sangat masif pada 23 April 2023.
"Mulai viral di kalangan masyarakat terutama di whatsapp grup persatuan komunitas dayak, termasuk komunitas dayak di kecamatan-kecamatan. Sempat menanyakan kepada kami apakah meme ini benar, untuk itu kami dari Krimsus berkoordinasi dengan Polres Sambas melakukan penyelidikan," terangnya.
Penyelidikan pun dilakukan hingga ke Jawa Timur, dan mulai terbuka asal usul penyebar pertamanya di media sosial Facebook dengan posisi di Rutan Kabupaten Sambas.
"Kami lakukan penyidikan mendalam di rutan, terungkaplah sudah identitas palsu tersangka itu. Dia memiliki upaya untuk membayar rekannya di dalam penjara agar mengakui perbuatan tersebut, akan tetapi saat diselidiki itu diperintahkan oleh tersangka dengan menggunakan akun palsu. Dia membuat meme tersebut menggunakan handphone di dalam lapas Sambas," tukasnya.
Plh Kasubdit V Ditreskrimsus Polda Kalbar Kompol Andhika YM Dezchy mengungkapkan, KA mendapatkan handphone tersebut dari rekannya yang diselundupkan dari makanan yang dikirim ke Rutan Sambas.
Andhika menyebutkan bahwa X-Ray yang berada di Rutan Sambas untuk pemeriksaan, diduga sudah rusak sejak enam bulan yang lalu, sehingga handphone yang diselundupkan oleh rekan KA tidak terdeteksi.
"Mereka memiliki SOP pemeriksaan, jadi hasil pemeriksaan kita dengan KA ini handphone yang bisa masuk ini lewat makanan dari temannya yang menjenguk. Kita lakukan pemeriksaan dengan rekan-rekan di Rutan ada alat pendukung dia yang rusak X-Raynya jadi tidak dapat diakses, itulah celah di mana KA ini memasukkan handphonenya," terangnya.
Terkait dugaan motif KA membuat dan menyebarkan meme tersebut adalah diduga dia akan membuat situasi di Kalbar gaduh, sehingga dia bisa kabur atau melarikan diri dari penjara.
"Meme ini dia membuat agar situasi Kalbar gaduh dan kacau, mungkin setelah itu pikiran dia bisa kabur dari penjara karena kalau kita lihat dia dipenjara 18 tahun. Tersangka dengan Ustaz Hatoli sama sekali tidak kenal hanya mencatut gambar dan ingin mengadu domba antara Dayak Melayu, dan Kristen Muslim di Kalbar," jelas Andhika.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak kesakitan saat terkena pedang Dayak di kakinya, ekspresi orang-orang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh Istri Capres Ganjar Pranowo senam ceria bersama ribuan warga Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaBegini potret harmonis keluarga eks pejabat tinggi DKI. Tiga putrinya bikin salah fokus.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMeski membeli makanan dengan uang mainan, pria ini menyambut sang nenek dengan rendah hati
Baca Selengkapnya