Senat Parlemen Kazakhstan: Kami percaya Indonesia mampu bicara kepentingan umat
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan dari Parlemen Republik Kazakhstan yang diwakili oleh Ketua Senat Parlemen Republik Kazakhstan, Kassym Jomart Tokayev. Dalam pertemuan tersebut, kata JK, Parlemen Kazakhstan mengundang Indonesia untuk hadir dalam pertemuan Kongres VI Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional yang akan dilaksanakan 10-11 oktober mendatang di ibu kota Kazakhstan, Astana.
"Parlemen Kazakhstan mengunjungi Indonesia di samping hubungan timbal balik juga mengundang untuk menghadiri pertemuan antar agama dunia di Kazakhstan," kata JK usai menerima Kassym Jomart Tokayev di Kantornya, Jl Merdeka Utara, Rabu (14/3).
JK menegaskan pemerintah Indonesia menyambut baik hal tersebut. Perdamaian dunia adalah hal penting untuk saling mempererat. Ada pun beberapa hal yang dibahas yaitu terkait bagaimana memperkokoh perdamaian antar dunia. "Pertemuan antar agama sedunia. Perdamaian," tambah JK.
Kemudian, JK menjelaskan Indonesia adalah bagian dari pelopor perdamaian dunia. Oleh karena itu, Indonesia jadi bagian yang ikut untuk berpartisipasi dalam perdamaian.
Sementara, Kassym Zhomart Tokayev juga percaya Indonesia yang merupakan negara dengan penganut agama islam terbesar di dunia mampu bisa berkontribusi dalam acara tersebut.
"Kami percaya Indonesia bisa merepresentasikan dunia islam dan bicara kepentingan umat. Itulah alasan saya ke sini untuk mengundang kolega di Indonesia termasuk Pak JK," kata Kassym.
Diketahui sebelumnya, Parlemen Republik Kazakhstan juga sempat bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan tersebut delegasi Senat Parlemen Republik Kazakhstan untuk menyampaikan surat dari Presiden Kazakhstan.
Jokowi diundang mengunjungi Kazakhstan dan berpartisipasi dalam Kongres VI Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional. "Kami menyampaikan undangan dari presiden kami kepada Anda untuk melakukan kunjungan resmi ke Astana pada 10 Oktober," ucap dia.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas, Dulu Soekarno Rapat Kabinet Penting di Sini
Begini keunikan gedung istana kepresidenan tertua di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaKAMMI Bertemu Presiden Jokowi di Istana, Ini Yang Dibahas
Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaRektor Perguruan Tinggi Katolik Seluruh Indonesia Resah karena Demokrasi Semakin Menyimpang
Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Indonesia memberikan pernyataan sikap terkait dinamika politik di negeri ini menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaDi Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca Selengkapnya