Sempat dirawat, Harimau Sumatera 'Panti' & 'Petir' kembali ke hutan
Merdeka.com - Populasi Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatera) kini semakin terancam. Saat ini, jumlah spesies ini sangat sedikit atau bisa dibilang sekarat.
Karenanya, organisasi-organisasi konservasi alam dunia memasukkan Harimau Sumatera dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered). Rencananya, besok ada dua Harimau Sumatera yang bakal dilepas kembali ke alam liar setelah mendapat perawatan.
Dua Harimau Sumatera itu bernama Panti dan Petir. Keduanya adalah ibu dan anak.
"Selasa besok (3/3) kami melepas Panti dan Petir, ibu dan anak harimau yang sebelumnya kami rawat. Sebelumnya tahun 2010 lalu kami juga melepas dua ekor anak Harimau Sumatera. Pelepasan Panti dan Petir besok menurut rencana akan dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Menteri Kelautan dan Perikanan akan dilakukan di Taman Nasional Bukit Barisan Bagian Selatan (TNBBBS), pulau Sumatera," ujar Senior Advicer Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Suryo Prabowo, dalam pernyataannya, Senin (2/3).
Menurutnya, jumlah populasi Harimau Sumatera berkurang secara tak terkendali karena perburuan liar untuk memenuhi pasar ilegal yang berkembang subur.
"Pasar ilegal tersebut memperdagangkan bagian-bagian tubuh harimau dengan harga tinggi di pasar gelap untuk obat-obatan tradisional, perhiasan, jimat atau sekadar dekorasi untuk memuaskan sebuah hobi," katanya.
Dia menyatakan, jika tak dilindungi, maka Harimau Sumatera di hari esok hanya akan menjadi dongeng belaka, seperti dinosaurus.
"Sebab itu, selain penindakan yang tegas terhadap perdagangan ilegal satwa liar, upaya pelestarian dan pengembangbiakan Harimau Sumatera harus digencarkan seperti di Taman Nasional Bukit Barisan Bagian Selatan (TNBBBS) oleh Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC)," ungkapnya.
TWNC sejak tahun 1996 telah melaksanakan konservasi Harimau Sumatra pada area seluas 450 km2 yang dikelola secara mandiri. Dalam usahanya tersebut, TWNC menggandeng Panthera, organisasi yang bergerak di bidang konservasi kucing besar.
"Bekerjasama dengan Panthera, berdasarkan data preliminary dari camera trap mengindikasikan densitas harimau Sumatera di daerah selatan TWNC enam ekor per 100 km2 lebih tinggi dari yang diharapkan. Data tersebut membuktikan densitas berkembang dua kali lebih banyak dibandingkan data yang dahulu," katanya.
Sementara itu CEO dari Panthera dan juga peneliti Harimau, Dr Alan Rabinowitz menjelaskan kepadatan harimau yang luar biasa telah ditemukan di Tambling merupakan hasil yang jelas dari program TWNC.
"Tambling tidak hanya menyediakan tempat kehidupan bagi harimau tetapi juga melakukan perlindungan terhadap harimau tersebut. Tambling merupakan model wilayah konservasi harimau yang memberikan harapan nyata bagi harimau Sumatera, tidak hanya untuk pemulihan populasi, tetapi juga pertumbuhan populasi," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar
Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaPasutri Ditemukan Tewas di Pantai Gunaksa Bali, Diduga Bunuh Diri
Pasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria ini Tiga Tahun Bekerja di Jepang Baru Bisa Mudik, Sampai Rumah Anaknya Bengong Diajak Salim
Tak terkira, sang putri justru nampak tertegun saat melihat sang ayah kembali.
Baca SelengkapnyaSudah Bekerja, Perempuan Ini Ceritakan Sikap Manis Ayahnya yang Masih Peduli Kondisi Anaknya
Cinta kasih orang tua terhadap anak tak pernah padam meskipun anaknya telah hidup mandiri.
Baca SelengkapnyaOrang Tua Bercerai dan Sang Ayah Wafat, Pria Ini Makan Nasi Kiriman Ibunda sambil Terharu Nangis
Meski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaKisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaCara Membesarkan Anak yang Pintar Bicara Sejak Usia Kecil
Memiliki anak yang cerdas dan pandai berbicara sejak usia kecil merupakan harapan banyak orangtua. Ketahui Cara mendidik anak yang pandai berbicara ini.
Baca SelengkapnyaBagaimana Orangtua Bisa Menjawab Pertanyaan Anak ketika Kita Tidak Tahu Jawabnya?
Anak memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga mereka bisa melontarkan banyak pertanyaan.
Baca Selengkapnya