Merdeka.com - Pegiat Media Sosial Adam Deni menegaskan, perkara yang kini sedang ditangani Polda Metro Jaya terkait dengan pengancan terhadapnya oleh musisi I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx bukanlah kesalahpahaman. Hal ini ia sampaikan usai menyerahkan barang bukti percakapan di Polda Metro Jaya.

"Kalau kesalahpahaman, ini tidak ada kesalahpahaman. Karena memang yang bersangkutan ketika saya membuka pintu mediasi, memang yang bersangkutan yang saya laporkan saat ini menantang saya untuk tanding hukum, itu saja. Makanya saya melanjutkan laporan ini kepada pihak kepolisian dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian," kata Adam kepada wartawan, Jumat (30/7).

Ia menjelaskan, sebelum melanjutkan laporan itu ke Polda Metro Jaya. Dirinya lebih dulu memberi kesempatan kepada Jerinx untuk membuat video permintaan maaf.

"Karena begini, waktu itu saya meminta kepada orang yang saya laporkan untuk membuat video permintaan maaf secara publik melalui preskon tetapi ditolak oleh yang bersangkutan. Saya tidak meminta apa-apa, saya tidak menuntut apa-apa, tapi malah sebaliknya yang bersangkutan menantang tanding hukum kepada saya," jelasnya.

Komunikasi dengan Jerinx

Adam mengungkapkan, dirinya baru saja dihubungi Jerinx dan melakukan komunikasi melalui melalui WhatsApp serta tiga akun Instagramnya pada pagi tadi sekira pukul 09.15 Wib.

"Akun Instagram saya sudah dibuka lagi blokirannya. Yang bersangkutan menyampaikan pesan kepada saya, tapi saya tidak bisa memberikan isi pesannya. Yang pasti ketika yang saya laporkan ini menghubungi saya, saya tidak akan membalas satu pata kata pun. Karena saya sudah menutup pintu komunikasi setelah pintu mediasi saya buka pada waktu itu sebelum saya melaporkan," ungkapnya.

"Ya betul (minta perdamaian), berhubung dia selalu meWhatsapp saya kaya gitu. Saya tidak akan membalas, tidak akan membuka permintaan maaf lagi, tidak ada kata damai. arena kasus ini sudah bergulir dan yang bersangkutan memang menantang tanding hukum, ya sudah kita lanjut saja," sambungnya.

Adam menegaskan, bakal tetap melanjutkan perkara tersebut dan menyerahkanya kepada aparat kepolisian. "Ya sudah ada (itikad damai), tapi tetap ya saya tidak akan membuka pintu komunikasi dalam bentuk apapun," tegasnya.

"Karena ketika saya sudah buka proses mediasi, saya kan sudah beritikad baik ya melakukan inisiatif dari diri sendiri untuk berminta maaf dan sebagainya. Tapi yang bersangkutan malah menantang saya untuk tanding dihukum. Itu poin yang benar-benar saya terapkan ketika membuka pintu mediasi, tapi ditolak mentah-mentah oleh terlapor," tutupnya.