Semarang Sambut New Normal: Perketat SOP Kesehatan di Daerah Industri hingga Restoran
Merdeka.com - Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi memastikan siap menyambut new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19. Hendrar menegaskan, tak akan kesulitan menghadapi new normal karena sejak awal Semarang tak menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dia menjelaskan, saat Kota Semarang terkonfirmasi ada kasus Covid-19 pada 27 Maret 2020, pihaknya memilih opsi Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PKM. PKM tetap mengizinkan sektor industri hingga pusat perbelanjaan beroperasi. Dengan catatan, harus menjalankan protokol kesehatan.
"Kami ambil jalan tengah dengan cara memasifkan patroli supaya orang-orang paham dengan SOP kesehatan," katanya dalam diskusi Pembatasan Kegiatan Vs Produktif dan Aman Hadapi Covid-19 yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (4/6).
Lantaran telah menerapkan PKM, Hendrar mengaku tak akan kesulitan jika nanti memasuki tatanan hidup baru. Masyarakat Kota Semarang juga diklaim sudah terbiasa dengan protokol kesehatan di ruang-ruang terbuka.
"Sebenarnya Kota Semarang itu semuanya sudah berjalan sesuai dengan SOP kesehatan," ujarnya.
Dia melanjutkan, Pemerintah Kota Semarang terus mengingatkan sektor industri untuk memperketat penerapan protokol kesehatan. Terlebih saat fase new normal berjalan nanti.
"Kita sudah tekankan kepada mereka tolong karyawannya dibatasi. Misalnya sif pagi ini biasanya mereka kerja 400 orang, kita minta untuk diatur jarak kalaupun harus berkurang pegawainya bisa dikondisikan pada sif berikutnya atau malam atau pagi dini hari," jelasnya.
Imbauan yang sama disampaikan kepada PKL maupun pemilik restoran di Kota Semarang. Hendrar menegaskan, pemilik restoran harus menyiapkan tempat cuci tangan dan membatasi jumlah pengunjung yang datang.
"SOP kesehatan harus diterapkan. Orang mau masuk harus ada westafel portable, kemudian disyaratkan kalau penuh harus ada antrean," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca SelengkapnyaSering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Melaju Pesat, Tertinggi se-Jateng
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Asal Santap!
Pecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca SelengkapnyaLedakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaSambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnya