Merdeka.com - Pandemi Covid-19 membuat ekonomi masyarakat Indonesia terpuruk. Tingginya angka kebutuhan di rumah tidak diimbangi dengan jumlah penghasilan yang dikantongi.

Di Kabupaten Garut, tepatnya di Kampung Dirgahayu, Desa Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, warga mengaktifkan sebuah tempat yang dinamakan ATM sembako gratis. Di tempat tersebut, warga yang membutuhkan bisa mengambil kebutuhan pokok harian secara cuma-cuma.

"Yang memang membutuhkan namun tidak memiliki uang tinggal datang saja dan langsung ambil, tidak harus malu," kata seorang warga, Asep Nurdin (43), Jumat (16/10).

Asep menjelaskan ide awal pembuatan ATM sembako gratis bermula dari keinginan warga yang ingin membantu warga lainnya yang membutuhkan. Apalagi selama pandemi Covid-19 ini, tidak sedikit warga yang terdampak.

"Mungkin banyak yang membutuhkan, tapi kalau minta ke tetangga langsung malah bisa jadi sungkan. Dengan cara ini, tentunya bisa cukup membantu," jelasnya.

Warga yang secara ekonomi mampu secara sukarela mengisi ATM sembako. Mulai dari beras, minyak, sayuran dan lainnya. Bagi warga yang membutuhkan, tinggal datang dan mengambil sesuai kebutuhan.

Antusiasme masyarakat untuk membantu cukup tinggi. Gerakan ini diapresiasi banyak warga. Kabar ATM sembako ini disampaikan dari mulut ke mulut, dari acara warga ke acara lain.

Dia mengungkapkan bahwa keberadaan ATM sembako menjadi latihan kejujuran dan rasa tolong menolong warga. Warga sebetulnya selalu diingatkan dengan tulisan yang dipampang di ATM, 'Bagi yang membutuhkan ambil seperlunya, bagi yang mampu silakan gantungkan'.

"Hal ini dibuktikan dengan banyaknya dermawan yang ikut berpartisipasi menyimpan sembako di ATM ini. Warga yang membutuhkan juga Alhamdulillah hanya mengambil secukupnya, untuk kebutuhan saat itu saja," ungkapnya.

©2020 Merdeka.com/Mochammad Iqbal

Selama ini, menurut dia, barang yang paling banyak diambil oleh warga adalah beras. Asep mengatakan banyaknya warga yang mengambil beras menunjukkan bahan pangan tersebut paling dibutuhkan.

Ketua RW 2 Kampung Dirgahayu, Indra Rahmat mengaku tidak menyangka dengan antusiasme warga dengan keberadaan ATM sembako. "Kepedulian warga Alhamdulillah cukup tinggi. Mungkin setiap warga menyimpan sembakonya tidak banyak, tapi karena warga yang pedulinya banyak, jumlah sembakonya menjadi banyak," ucapnya.

Dia menyebut bahwa ATM sembako itu memang baru berjalan beberapa hari. Walau begitu, keberadaanya sangat dirasakan oleh mereka yang membutuhkan. "Semoga kepedulian warga tetap terjaga. Prinsip yang kita bangun adalah dari warga untuk warga," tutupnya.