Merdeka.com - Hipertensi merupakan penyakit dengan prevalansi tinggi. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, angkanya mencapai 34,1 persen.
Adapun Badan Kesehatan Dunia atau WHO mencatat bahwa hipertensi adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg).
Akan hal tersebut, tidak hanya orang tua saja yang perlu mewaspadainya, bahkan kini anak-anak muda memiliki risiko hipertensi yang tidak kalah besar. Hampir 95 persen kasus hipertensi dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik. Kasus hipertensi sendiri tercatat sebagai kasus kematian utama di seluruh dunia.
Stella Palar, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal dan hipertensi dari Siloam Hospital Manado, Sulawesi Utara menuturkan, aliran darah diedarkan ke seluruh tubuh di dalam pembuluh darah yang disebut arteri, tekanan darah adalah kekuatan mendorong darah dari dinding arteri. Dikenal tekanan darah sistolik
"(Sistolik) yaitu setiap kali jantung berdenyut, jantung memompa darah ke dalam arteri dan diastolik yaitu ketika jantung istirahat di antara denyutan ketika tekanan darah turun. Contoh tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg," kata Stella, Manado, Selasa (24/5).
Dia melanjutkan, ketika tekanan darah tetap meningkat, kronik dalam waktu atau periode yang lama dapat dikatakan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hal ini berbahaya karena dapat menyebabkan jantung bekerja terlalu berat dan menyebabkan kekakuan pembuluh darah (aterosklerosis).
Penderita yang mempunyai tekanan darah melebihi 140/90 mmHg saat istirahat disebut hipertensi. Namun diagnosa hipertensi tidak dapat hanya mengandalkan satu kali pemeriksaan, namun harus berulang untuk mengkonfirmasi diagnosis hipertensi, sebagai pencegahan yang disebut hipertensi jas putih dan hipertensi terselubung.
Stella mengingatkan, penyebab hipertensi dibagi menjadi dua kategori yaitu primer yang presentasinya sekitar 90-95 persen, dan tidak diketahui penyebabnya. Kemudian sekunder sekitar 5-10 persen yg penyebabnya diketahui seperti penyakit ginjal, metabolik, jantung dan pembuluh darah, kehamilan, obat obatan dan beberapa lainnya.
Apabila hipertensi tidak diobati dan tidak terkontrol akan beresiko gagal jantung, serangan jantung, penyakit ginjal, kebutaan.
"Konsultasikan dengan dokter anda yang akan memberikan obat penurun tekanan darah guna melindungi dan memperbaiki organ target, pahami pula sejumlah faktor risiko sekaligus teratur memeriksakan tekanan darah," pungkas Stella.
Adapun asupan makanan bergizi, rutin berolahraga, pertahankan berat badan ideal, hindari konsumsi alkohol dan rokok turut mempengaruhi keberadaan hipertensi. [cob]
Baca juga:
Ukur Tekanan Darah secara Rutin Penting Dilakukan untuk Tekan Risiko
Seiring Bertambahnya Usia, Risiko Hipertensi Juga Semakin Meningkat
Cara Makan Sehat bagi Pasien Diabetes dan Hipertensi saat Lebaran
Tips Bagi Penderita Hipertensi untuk Bisa Berpuasa Ramadan dengan Aman
Advertisement
KPU Catat 16 Partai Politik Sudah Miliki Akun SIPOL
Sekitar 4 Menit yang laluRatusan Warga Tasikmalaya Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan
Sekitar 34 Menit yang laluJokowi: Saya akan Ajak Negara G7 untuk Upayakan Perdamaian di Ukraina
Sekitar 54 Menit yang laluPrabowo: Kita Diberi Jabatan untuk Bekerja, Kalau Santai Itu Enggak Benar
Sekitar 1 Jam yang laluKemenkes Kembangkan Pusat Bedah Robotik Jarak Jauh
Sekitar 1 Jam yang laluBan Mobil Lepas, Kakek dan Empat Cucunya Jatuh ke Jurang Sedalam 50 Meter
Sekitar 2 Jam yang laluDubes RI untuk Arab Saudi Minta Persiapan Armuzna Kembali Dicek H-3 Puncak Haji
Sekitar 2 Jam yang laluSaat Bendahara Satpol PP Ketagihan Judi Online, Kuras Dana BPJS Anak Buah Rp618 Juta
Sekitar 3 Jam yang laluIni Panduan Pelaksanaan Kurban di Tengah Wadah PMK dari Kemenag
Sekitar 3 Jam yang laluKIB Tolak Usung Prabowo dan Ganjar, Prioritaskan Kader Partai Koalisi
Sekitar 3 Jam yang laluSejarah Panas Cak Imin dan Keluarga Gus Dur
Sekitar 4 Jam yang laluDituduh Mencuri Handphone, Bocah 12 Tahun Tewas di Atas Kapal Motor Dharma Kencana 7
Sekitar 4 Jam yang laluJelang Puncak Haji, Persiapan di Armuzna Capai 75 Persen
Sekitar 4 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 4 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 5 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluJokowi: Saya akan Ajak Negara G7 untuk Upayakan Perdamaian di Ukraina
Sekitar 59 Menit yang laluKedekatan Jokowi dan Luhut, Hingga Merasa Selalu Dilindungi
Sekitar 1 Hari yang laluElite Parpol Ramai Lobi-Lobi buat Pencapresan, PSI Kutip Jokowi 'Ojo Kesusu'
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Pasukan Elite TNI di Paspampres Kawal Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Sekitar 1 Hari yang laluSubvarian Baru Virus Corona Kebal Antibodi yang Dipicu Vaksinasi & Infeksi Omicron
Sekitar 1 Hari yang laluKasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di 143 Pasien
Sekitar 1 Hari yang laluUpdate Covid-19 Nasional Hari Ini per 24 Juni 2022: Kasus Positif Tambah 2.069 Orang
Sekitar 1 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluSekjen PBB Peringatkan Dunia Bakal Hadapi Bencana karena Kelangkaan Pangan
Sekitar 15 Menit yang laluJokowi: Saya akan Ajak Negara G7 untuk Upayakan Perdamaian di Ukraina
Sekitar 59 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami