Seloroh Menteri Tito: Baris Paling Belakang Saat Akabri, Mungkin Karena Stunting
Merdeka.com - Stunting atau permasalahan gizi yang menghambat pertumbuhan anak menjadi PR serius pemerintahan saat ini. Itu sebabnya, pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan, dr Terawan berjanji terus memonitor perkembangan masalah tersebut namun tetap diperlukan kerja sama semua pihak.
"Saya yakin Pak Menkes diberi tugas khusus untuk itu. Tapi beliau perlu kita dukung bersama, perlu didukung oleh pusat, semua kementerian termasuk Mendagri akan dukung beliau," kata Tito.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara pemberian penghargaan Swasti/Saba Kabupaten dan Kota 2019 di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).
Berbicara soal stunting, Tito sempat bersoloroh. Dia menduga sebagai korban stunting sebab semasa menjalani pendidikan di Akabri, dirinya selalu di barisan belakang.
"Saya mungkin salah satu yang terkena problem stunting zaman dulu. Karena saya masuk Akabri saya (baris) paling belakang terus. Maka kerupuk tok di Palembang," kelakar Tito.
Oleh karena itu, dia berharap masalah ini bisa segera ditangani.
"Angkanya cukup besar yang pernah stunting, atau sedang dalam proses stunting alias kurang gizi. Sehingga terjadi kekerdilan," ungkap Tito.
Moeldoko Minta Tiap Warga Pelihara Ayam
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau masyarakat memelihara ayam agar setiap keluarga bisa makan sehat setiap hari. Hal tersebut adalah upaya untuk mencegah terjadinya stunting.
"Mengharapkan masyarakat mungkin perlu setiap keluarga punya ayam gitu. Penting itu. Karena enggak perlu beli. Enggak perlu makan aneh-aneh. Makanan lokal itu yang dioptimalisasi," kata Moeldoko di Kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (15/11).
Moeldoko menceritakan dulu pernah memelihara ayam. Dengan memelihara ayam, Moeldoko bisa membeli buku dari hasil menjual telur ayam.
"Saya pelihara 3 ayam cukup untuk sekolah sendiri. Mungkin nanti perlu digiatkan kalau setiap keluarga punya ayam," kata Moeldoko.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting Adalah Gangguan Pertumbuhan pada Anak, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaTiga Cara Mengenali Anak Mengalami Stunting
Dokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaDi Nabire, Kepala BKKBN Kasih Tips Jitu Agar Anak Tidak Stunting
Dokter Hasto mengajak lintas sektor untuk memasifkan intervensi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Seru Atikoh Ganjar Berbagi Cerita Penanganan Stunting hingga Beri Telur ke Ibu Hamil di Bantul
Pembagian telur itu dilakukan usai Atikoh berdialog dengan ibu-ibu pengajian dan wanita hamil dari Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Baca SelengkapnyaDi Depan Bupati, Kepala BKKBN Bongkar Data Stunting di Nias Barat
Salah satunya dengan mencegah anak lahir dengan kondisi stunting
Baca SelengkapnyaKondisi Permasalahan Sampah, Kualitas Air dan Gizi di Indonesia
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBelajar dari Kampar Turunkan Angka Stunting
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaMenkes: Pencegahan Stunting Diawali dari Orang Tua
"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca SelengkapnyaCegah Stunting, Anies: Enggak Cukup Kasih Makan Siang Anak Gratis
Untuk mencegah stunting, ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang mencukupi.
Baca Selengkapnya