Merdeka.com - Polri terus memodernisasi penerimaan anggota polisi dengan memanfaatkan teknologi digital berdasarkan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis). Untuk mengawasi proses seleksi tersebut, Polri membentuk posko.

“Pertama kalinya, Polri membentuk posko monitoring center CAT akademik dan psikologi,” ujar Asisten Sumber Daya Manusia (ASSDM) Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Selasa (30/5).

Dedi menjelaskan, pelaksanaan tes dilakukan secara real time dengan CAT (computer assisted test) yang diawasi oleh pengawas internal antara lain Itwasum, Divpropam Polri, Direktorat Siber Bareskrim, Inteltek Baintelkam Polri.

Selain diawasi pihak internal, tes penerimaan juga dipantau Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), ahli IT dari Universitas Gunadarma dan LSM Pesdam (peningkatan sumber daya manusia).

“Memberdayakan teknologi komunikasi yang telah dimiliki dan menyebar di 34 Satuan Wilayah, termasuk Papua dan Papua Barat,” ucap Dedi.

Hasil Seleksi Diharapkan Langsung Diketahui Calon Anggota Polri

Melalui seleksi menggunakan CAT yang dipantau secara real time, mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu berharap hasilnya dapat langsung diketahui oleh peserta dan mengantisipasi adanya kerja sama antar peserta seleksi maupun pihak lain. Sebab, soal yang tampil di layar PC masing-masing peserta seleksi berbeda.

Selain itu, Dedi melanjutkan, apabila ditemukan permasalahan dalam proses seleksi, seketika dapat diselesaikan karena adanya keputusan langsung dari pengampu kebijakan. Melalui posko monitoring center ini, terdapat interaksi secara langsung antara Panitia Pusat dengan seluruh Panitia Wilayah dan sebagai mitigasi cepat atas permasalahan- permasalahan.

“Seperti kendala login ke server, ganguan perangkat komputer, ganguan jaringan listrik/internet,” tutup dia.