Selain Wali Kota, 2 Pejabat Kota Depok Positif Covid-19
Ilustrasi virus corona. ©Reuters
Merdeka.com - Satuan Tugas (Satgas) Covid19 Kota Depok juga menerima laporan dua pejabat Kota Depok yang terpapar Covid19. Mereka adalah Sekretaris DPRD Depok Kania Parwanti dan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Depok, Dudi Miraz. Sebelumnya kedua pejabat itu menjalani swab test dan hasilnya positif.
"Untuk Pak Dudi informasi yang kita dapat hasil swabnya pada hari Minggu, kalau Bu Kania kemarin,” kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Kamis (26/11).
Saat ini keduanya pun menjalani isolasi dan perawatan. "Pak Dudi di RSUD Depok. Bu Kania di Wisma Makara UI,” tambahnya.
Selanjutnya pihaknya melakukan tracing untuk mengetahui siapa saja yang sempat kontak erat dengan kedua pejabat tersebut. Mengingat keduanya memang banyak bertemu orang.
"Aktivitas beliau berdua kan sering komunikasi dengan banyak orang,” tukasnya.
Dadang menuturkan, kondisi ini bisa terjadi dan dialami oleh siapapun. “Kalau soal klaster perkantoran tidak hanya dikita (Depok), tapi juga di daerah lain berdampak kembali. Jadi ini meskipun kita tahu kita sangat ketat dengan protokol kesehatan,” tuturnya.
Pihaknya juga melakukan tracing terhadap kasus Mohammad Idris yang juga terpapar. Idris diketahui positif setelah swab test pada Rabu (25/11).
"Sebagai warga negara yang baik beliau menyampaikan pada kita kemarin positifnya,” pungkasnya.
Kondisi Mohammad Idris
Calon Wali Kota Depok, Mohammad Idris positis Covid-19 setelah mengikuti debat perdana Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok digelar KPU pada Minggu (22/11). Idris saat itu merasa kurang setelah debat perdana di studio televisi tersebut.
"Sehingga pada Rabu (25/11) dia swab dan hasilnya positif," kata Ketua tim sukses pasangan calon Idris-Imam sekaligus Ketua DPD PKS Depok, Hafid Nasir, Kamis (26/11).
Setelah diketahui hasil positif, Idris menjalani perawatan di rumah sakit. Namun kondisinya saat ini baik dan stabil.
"Saat ini sedang dirawat di rumah sakit, tapi kondisinya sehat tidak ada masalah, stabil," ujar dia.
Hanya saja, kata Hafid, Idris mengalami keluhan di lambung. Sehingga Idris memerlukan perawatan intenfis.
“Mungkin karena ada keluhan di lambung makanya perlu mendapatkan perawatan intensif, tapi sehat-sehat saja sih. Di RSUD,” ungkapnya.
Ketika ditanya soal kondisi pasangan calonnya yaitu Imam Budi Hartono, Hafid mengatakan bahwa Imam dalam kondisi sehat. Seluruh tim yang ikut debat saat itu sudah menjalani tes.
“Pak Imam sehat Alhamdulillah. Jadi Setelah dia (Idris) dinyatakan positif, tidak hanya Pak Imam, tapi semua yang sudah kita usahakan untuk di tes dan Alhamdulillah sebagian yang sudah keluar negatif,” katanya.
Hafid menyebutkan bahwa sebelum debat, pihaknya mengikuti aturan yang berlaku yaitu menjalani rapid test. Bahkan untuk pendamping pun ikut menjalani rapid juga.
“Kita kan memang supaya regulasi dari TV sudah melakukan rapid test untuk semua yang mendampingi Pak Idris dan Pak Imam dan semua hasilnya non reaktif,” tambahnya.
Disebutkan dia bahwa sebelum debat, kondisi Idris sehat dan baik-baik saja. Namun karena hasil tes positif maka Idris pun menjalani perawatan di RSUD Depok.
“Sebetulnya kondisi sebelum debat kandidat dalam keadaan baik tapi memang mungkin karena hasil positif ya beliau harus dirawat dan dikarantina di RSUD,” paparnya.
Mengenai debat kedua, Hafid pun masih melakukan kordinasi dengan KPU Kota Depok. “Nanti kita sedang minta waktu nanti dengan KPU untuk menyampaikan hal ini mungkin siang ini,” pungkasnya.
Hafid memperkirakan Idris terpapar dari luar studio setelah debat di stasiun televisi pada Minggu (22/11) lalu. Pasalnya kata dia sebelum masuk studio seluruh peserta wajib menjalani rapid test. Bahkan Idris menjalani swab test yang hasilnya negatif.
“Jadi memang pada saat kami tim pada ke debat kandidat di studio televisi, sesuai regulasi semua yang mengikuti harus test rapid. Semua pendamping Pak Idris dinyatakan non reaktif. Bahkan Pak Idris tidak hanya tes rapid, beliau juga melakukan swab dan hasilnya negatif,” katanya.
Menurutnya, Idris tidak mengalami gejala Covid19. Namun ketika melakukan test swab pada Rabu (25/11) hasilnya positif. “Masuk kategori orang tanpa gejala (OTG),” paparnya.
Hafid menuturkan, saat itu ketika masuk studio Idris sudah menjalani rapid test. Bahkan dia juga menjalani swab test. “Iya karena hasil dari tes rapid dan swab hasilnya negative, rombongan yang menemani paslon negatif,” ungkapnya.
Hafid pun menduga bahwa Idris terpapar di luar studio pasca debat. Dia menyebutkan pasca debat Idris tidak melakukan kampanye karena prioritas istirahat dan persiapan debat selanjutnya. “Ya mungkin pasca debat. Beliau kan juga tidak melakukan kampanye karena ingin mempersiapkan juga. Kita sengaja tidak menjadwalkan dan istirahakan paslon,” tambahnya.
Menurutnya virus ini bisa terkena pada siapa saja. Haafid menambahkan orang yang terkonfirmasi positif bukanlah aib. “Kondisi Pak Idris dalam keadaan sehat walafiat. Kondisi stabil, tadi pagi juga saya sudah menghubungi dan memang beliau masih ngeluh dari sisi lambung, tapi indra penciuman dan rasa tidak ada masalah,” tutupnya.
Hafid memperkirakan Idris terpapar dari luar studio setelah debat di stasiun televisi pada Minggu (22/11) lalu. Pasalnya kata dia sebelum masuk studio seluruh peserta wajib menjalani rapid test. Bahkan Idris menjalani swab test yang hasilnya negatif.
“Jadi memang pada saat kami tim pada ke debat kandidat di studio televisi, sesuai regulasi semua yang mengikuti harus test rapid. Semua pendamping Pak Idris dinyatakan non reaktif. Bahkan Pak Idris tidak hanya tes rapid, beliau juga melakukan swab dan hasilnya negatif,” katanya.
Menurutnya, Idris tidak mengalami gejala Covid19. Namun ketika melakukan test swab pada Rabu (25/11) hasilnya positif. “Masuk kategori orang tanpa gejala (OTG),” paparnya.
Hafid menuturkan, saat itu ketika masuk studio Idris sudah menjalani rapid test. Bahkan dia juga menjalani swab test. “Iya karena hasil dari tes rapid dan swab hasilnya negative, rombongan yang menemani paslon negatif,” ungkapnya.
Hafid pun menduga bahwa Idris terpapar di luar studio pasca debat. Dia menyebutkan pasca debat Idris tidak melakukan kampanye karena prioritas istirahat dan persiapan debat selanjutnya. “Ya mungkin pasca debat. Beliau kan juga tidak melakukan kampanye karena ingin mempersiapkan juga. Kita sengaja tidak menjadwalkan dan istirahakan paslon,” tambahnya.
Menurutnya virus ini bisa terkena pada siapa saja. Haafid menambahkan orang yang terkonfirmasi positif bukanlah aib. “Kondisi Pak Idris dalam keadaan sehat walafiat. Kondisi stabil, tadi pagi juga saya sudah menghubungi dan memang beliau masih ngeluh dari sisi lambung, tapi indra penciuman dan rasa tidak ada masalah,” tutupnya.
Baca juga:
Satgas Lakukan Tracing Usai Cawalkot Depok Mohammad Idris Positif Covid-19
Usai Debat, Cawalkot Depok Mohammad Idris Positif Covid-19
Dokter di Natuna Berbagi Pengalaman jadi Pasien Covid-19 hingga Sembuh
Sebagian Warga Kulon Progo Tolak Pemeriksaan Covid-19, takut dikarantina
Jelang Libur Panjang Akhir Tahun, Yogyakarta Mulai Awasi Ketat Penerapan Prokes
Kasus Covid-19 di Solo Melonjak, FX Rudy Sebut Kesadaran Masyarakat Rendah
[gil]
Baca Selanjutnya: Kondisi Mohammad Idris...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami