Selain di Karantina, Dokumen Kerja 49 Warga China di Kendari Harus Dicek Ulang
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen menilai perlu ada karantina terhadap 49 TKA asal China di Kendari. Alasan kesehatan, lanjut dia, merupakan pertimbangan utama.
"Di tengah merebaknya penyebaran virus Corona (Covid-19), tentu tindakan ketat untuk memeriksa pekerja asing yang masuk ke Indonesia menjadi penting," kata dia kepada wartawan, Rabu (18/3).
Apalagi 49 TKA tersebut berasal dari China. China, diketahui sebagai negara yang menjadi lokasi awal penyebaran penyakit yang kini menjadi pandemi tersebut.
"Tentu sangat wajar jika perlu ada karantina setiba di Indonesia. Bukan kita rasis, tapi ini prosedur internasional yang mengaku pada regulasi WHO," ujar dia.
Dia menegaskan, meski, dari dokumen yang tersiar, mereka telah dikarantina selama 14 hari Thailand, ada baiknya mereka melakukan proses yang sama di Indonesia. "Untuk mengurangi kemungkinan buruk penyebaran virus corona."
Berdasarkan data imigrasi kelas II Kendari, lanjut dia, pekerja asal China ini datang pada tanggal 15 Maret 2020. Mereka tiba di Bandara Haluoleo, Kendari dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GA-696.
Data dari Kantor Kemenkumham Sulawesi Tenggara menyatakan pekerja ini tiba di Thailand pada 29 Februari, lalu berangkat ke Jakarta pada 15 Maret 2020 lalu. Sejumlah pekerja asal China itu telah dikarantina di Thailand selama 14 hari, terbukti dengan dokumen yang diverifikasi oleh Pewakilan RI di Bangkok Thailand pada 15 Maret 2020.
"Penting untuk verifikasi dokumen kerja mereka. 49 pekerja asing asal China harus diperiksa secara detail dokumen-dokumen kerja mereka," ungkapnya.
"Saya percaya proses sudah sesuai dengan baik, tapi perlu ada verifikasi ulang di tengah perhatian publik terhadap persebaran virus Corona. Jangan sampai, ini melonggarkan proses verifikasi data untuk dokumen-dokumen ketenagakerjaan," tegasnya.
Dia pun mengimbau warga Kendari dan sekitarnya untuk tidak panik dan khawatir. Politisi PDIP ini berharap warga Kendari dan sekitarnya untuk tetap fokus dan tidak perlu khawatir berlebihan.
Dia memastikan, pihaknya akan mendorong pemerintah dan instansi terkait untuk memeriksa kesehatan, dan bila perlu langkah selanjutnya karantina, sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Dan, mari sama-sama menjaga ketahanan tubuh kita seraya menjaga jarak, hindari keramaian, dan sebisa mungkin mengurangi aktifitas di luar rumah jika dirasa tidak penting. Mari sama-sama bekerja keras dan berdoa agar problem virus Corona (Covid-19) ini bisa tertangani, dan kita semua diberikan kesehatan," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca Selengkapnya