Sekolah dan Rumah Warga Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Tasikmalaya
Merdeka.com - Sebuah bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan Jeruk, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya diketahui roboh akibat bencana pergerakan tanah. Ada tiga ruang kelas dan satu ruang perpustakaan yang roboh akibat kejadian tersebut.
Kepala SDN Babakan Jeruk, Yani Maryani menyebut bahwa roboh bangunan sekolahnya itu terjadi pada Selasa (9/2) pagi kemarin.
"Diduga robohnya sekolah karena pergerakan tanah. Memang Kamis (pekan lalu) sudah retak-retak. Pagar juga ambruk," sebutnya, Kamis (11/2).
Saat sejumlah bangunan mengalami keretakan, para guru sempat mengevakuasi barang-barang yang ada di dalamnya sehingga bisa diselamatkan sebelum roboh beberapa hari setelahnya.
Meski barang sudah diselamatkan dan tidak ada korban jiwa juga luka dalam peristiwa itu, kerugiannya mencapai Rp1 miliar.
“Saat ini, robohnya bangunan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar karena prosesnya masih daring dan luring. Tapi kalau nanti kegiatan tatap muka diberlakukan, kami bingung karena sisa ruangan yang ada tidak mungkin bisa digunakan. Mungkin nanti akan gunakan madrasah dulu. Kita belum tahu, tapi kita maunya bagunan sekolah dipindahkan," jelasnya.
©2021 Merdeka.com/Mochammad IqbalSelain merobohkan bangunan sekolah, bencana pergerakan tanah di Desa Singajaya itu juga merusak sejumlah rumah warga. Kepala Desa Singajaya, Daden Alek Solihin mengatakan bahwa ada tujuh rumah warga yang terdampak, empat diantaranya rusak berat.
Warga yang tinggal di empat rumah tersebut sudah dievakuasi ke rumah yang aman. "Kalau masih terus, kita tempatkan ke madrasah. Kalau tidak cukup, kita siapkan tenda," kata Daden.
Selain merusak bangunan sekolah dan rumah, Daden mengungkapkan bahwa pergerakan tanah di wilayahnya merusak jalan dan sawah warga. Ia pun cukup khawatir bencana it uterus meluas. Untuk mengantisipasi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin menyebut bahwa setidaknya ada 30 jiwa dari tujuh rumah yang terdampak akibat bencana pergerakan tanah.
“Warga yang terdampak sudah dievakuasi ke tempat aman untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. Saya sudah bicara dengan muspida, kita sarankan hari ini disiapkan tanah untuk relokasi," sebutnya.
Bencana pergerakan tanah di Kabupaten Tasikmalaya, rupanya tidak hanya terjadi di Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong saja. Kejadian serupa juga terjadi di Desa Bojongsari, Kecamatan Gunung Tanjung. Disana puluhan rumah rusak.
Kepala Desa Bojongsari, Ubad Badruzaman mengatakan bahwa saat ini pergerakan tanah masih terjadi. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat khawatir bencana tersebut bisa menjadikan rumah ambruk.
“Malam hari, warga yang rumahnya sudah rusak berat akibat pergerakan tanah yang terjadi, memilih mengungsi. Kemarin juga sudah ada tenda dari dinas sosial. Setidaknya ada 30 rumah yang rusak akibat pergerakan tanah. Kalau rumah yang terdampak lebih banyak lagi,” katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu Sopir Bergaji Rp 50 Ribu dan Diremehkan, Pemuda di Tasikmalaya Kini Hasilkan Cuan Rp1 Miliar dari Barang Bekas Ini
Dulu dipandang sebelah mata, pemuda berusia 26 tahun ini buktikan kesuksesan.
Baca SelengkapnyaKisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah
Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca Selengkapnya2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaIbu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaTak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaTornado Rancaekek: 497 Rumah Rusak, Banyak Warga Mengungsi
Kusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.
Baca SelengkapnyaForum Pimpinan Perguruan Tinggi Tasikmalaya Deklarasikan Pemilu Aman dan Damai
Forum Pimpinan Perguruan Tinggi di Tasikmalaya menggelar deklarasi pemilu aman dan damai di Kota Tasikmalaya, Rabu (7/2).
Baca Selengkapnya