Sekjen FUI nilai Viktor Laiskodat picu gejolak seperti kasus Ahok
Merdeka.com - Forum Umat Islam (FUI) menyambangi Gedung DPR sore ini, Kamis (10/8). Kedatangan perwakilan FUI itu untuk menyampaikan keberatan mereka atas ucapan Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Viktor Bungtilu Laiskodat di Nusa Tenggara Timur (NTT). Perwakilan FUI itu diterima oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath menilai, ucapan Viktor yang menyebut ajaran Islam memaksa warga negara non Muslim untuk memeluk agama Islam merupakan fitnah dan telah menimbulkan keresahan umat Islam.
"Kami nilai itu memfitnah ajaran Islam dan telah menimbulkan keresahan, ketersinggungan keresahan pada umat Islam," kata Al Khaththath di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8).
Al Khaththath juga khawatir tudingan Viktor akan memicu gejolak seperti kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena mengaitkan Surah Al Maidah ayat 51 demi pencalonannya di Pilgub DKI Jakarta.
"Jadi kami tidak ingin terjadi gejolak lagi," jelasnya.
Pihaknya mendesak pimpinan DPR RI dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) segera memberhentikan Viktor secara tidak hormat sebagai wakil rakyat. Selain itu, FUI juga mendesak Viktor dan Partai NasDem untuk meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam.
"Viktor dan partainya, NasDem sesegera mungkin meminta maaf dan menyampaikan rasa penyesalannya kepada umat Islam secara terbuka, jadi tidak ditutup-tutupi dan tidak membela diri, karena itu akan semakin menyakitkan umat Islam," tegasnya.
Ditambahkannya, FUI meminta polisi segera memproses laporan terhadap Viktor yang telah disampaikan sejumlah pihak ke Bareskrim Mabes Polri.
"Kami meminta kepada Polri untuk segera melaksanakan proses hukum secara jujur dan profesional. Supaya tidak terburu terjadi gejolak," tandasnya.
Kepada umat Islam, dia mengimbau agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan ucapan Viktor. "Tetap tenang dan semakin merapatkan barisan serta bersiap-siap menerima komando ulama dalam menjaga persatuan dan kesatuan umat demi menjaga keutuhan NKRI," tambahnya.
Di lokasi sama, Fadli berjanji akan meneruskan aspirasi FUI soal pernyataan kontroversial Viktor kepada MKD, Partai NasDem dan Kepolisian agar tidak masalah ini segera selesai.
"Lalu kami terima kita akan teruskan kepihak terkait baik MKD dan fraksi partai nasdem, partai, dan kepolisian. Saya kira agar masalah ini tidak berlarut-larut agar tak ada guncangan masalah," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Respons Keras Luhut Panjaitan, Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memuji integritas Presiden Jokowi dalam memimpin negeri
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Dibilang Tak Bisa Kerja, Gibran Sebut Ahok Ialah Mentornya
Cawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Tajam Menusuk Bivitri Kritik Keras Jokowi Berhasil 'Bunuh' Oposisi
Bivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaRektor Unika Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi, Begini Respons TPN Ganjar-Mahfud
Arsjad Rasjid menanggapi soal rektor Unika yang mengaku dihubungi polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Jokowi
Baca SelengkapnyaTak Lagi Gantikan Luhut jadi Menko, Erick Thohir Diangkat Sebagai Ketua Lakpesdam Nahdlatul Ulama
Lepas dari satu jabatan pemerintah, Erick dipercaya menjadi Ketua Lakpesdam Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Selengkapnya