Sekda Tasikmalaya: Di Warung Nasi Makan Saja, Tak Usah Ngobrol
Merdeka.com - Kota Tasikmalaya diketahui harus melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Walau begitu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan menyebut bahwa sejumlah tempat usaha di wilayah masih bisa beroperasi.
“Misalnya warung nasi dan warung kecil bisa makan di tempat, tapi sangat dibatasi. Makan maksimal hanya 20 menit. Makan saja, tak usah mengobrol,” sebut Ivan, Selasa (27/7).
Selain tempat usaha itu, Ivan mengatakan bahwa para pedagang kaki lima (PKL) di wilayah juga bisa tetap berjuang dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan. “Kita akan dorong Satgas di kecamatan dan kelurahan untuk mengawasi,” katanya.
Hal lainnya yang dilakukan, dijelaskan Ivan, adalah penguatan pengawasan di batas kota yang menjadi akses masuk ke Kota Tasikmalaya dari kabupaten tetangga. Ia memastikan akan ada pembatasan pergerakan dari luar Kota Tasikmalaya.
“Daerah tetangga kita sudah level 3, sementara kita masih level 4. Jadi di batas kota, pergerakan dari luar akan dibatasi. Kalau tak ada kepentingan urgent, kita tolak,” jelasnya.
Hingga saat ini, diakui Ivan, pihaknya masih melakukan pembahasan terkait penyekatan di batas kota. Namun rencananya, akan ada sembilan titik yang menjadi lokasi penyekatan di batas Kota Tasikmalaya itu.
“Kalau di dalam kota tidak seketat kemarin, tapi di batas kota yang akan diperketat. Kemungkinan di batas kota, akses jalan besar akan kita sekat. Untuk masyarakat yang tak memiliki kepentingan, kita akan tolak. Kecuali mereka yang kerja, kita akan minta surat keterangan. Itu pun sektor esensial dan kritikal. Untuk yang sekadar jalan-jalan nanti dulu lah. Kita ingin mengatur agar Covid-19 bisa turun dan level kita turun,” tutup Ivan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Banyak yang Tahu Takjil Ini Juga Khas dari Bali, Wajib Coba Bikin Ketagihan
Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaJajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca SelengkapnyaSarapan Pagi, Para Perwira Polisi Ini Begitu Nikmat Makan Gorengan & Lontong di Warung Sederhana
Begini momen sederhana para perwira polisi saat menikmati sarapan lontong dan gorengan sebelum bertugas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makan Siang Gratis ala Prabowo Dijatah Rp15.000 per Anak, Ini Kandungan Gizi yang Harus Diperoleh
Nilai tersebut di luar dari susu gratis yang juga dijanjikan akan dibagikan ke siswa
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi
Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca SelengkapnyaSyok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca SelengkapnyaPria Ini Dulunya Pengawas Proyek hingga Koki Bergaji Besar, Pilih Pulang Kampung Bikin Terasi Khas Bojonegoro
Ide membuat terasi dilatarbelakangi kegemarannya makan sambal
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Asal Santap!
Pecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca Selengkapnya