Sejumlah Bangunan dan Fasilitas Umum di Maluku Rusak Akibat Gempa
Merdeka.com - Gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang Pulau Ambon menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku Farida Salampessy mengatakan, berdasarkan laporan sementara yang diterima gempa menyebabkan bangunan rumah penduduk, perkantoran, pasar dan fasilitas umum rusak.
Gempa menyebabkan sambungan Jembatan Merah Putih (JMP) retak dan bagian-bagian bangunan kampus Universitas Pattimura Ambon rusak, termasuk gedung rektorat, auditorium dan gedung Fakultas Kehutanan.
Gempa juga menyebabkan kerusakan di Pasar Apung Negeri Pelauw, Kabupaten Maluku Tengah serta dua rumah warga di Desa Toisapu, Kecamatan Leitimur Selatan dan satu rumah warga di Hative Kecil, Kota Ambon.
Selain itu, gempa menyebabkan keretakan beberapa bagian jalan utama menuju dermaga feri Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, sehingga mengganggu pelayanan penyeberangan dari Hunimua menuju Waipirit, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Beberapa bangunan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon juga rusak akibat gempa. Seorang dosen institut itu meninggal dunia tertimpa reruntuhan dan seorang mahasiswanya terluka kena reruntuhan bangunan akibat gempa.
Gempa juga menyebabkan kerusakan pada satu bangunan masjid di kawasan Gunung Malintang Ambon, Gedung BLK dan Maluku City Mall (MCM) di Desa Passo, Kantor Badan Ketahanan Pangan, Kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku serta Gereja Rehoboth.
"Laporan ini baru bersifat sementara karena petugas BPBD masih terus melakukan pendataan di lapangan," kata Farida.
Berkenaan dengan korban jiwa, Farida menuturkan, bahwa menurut data terkini gempa menyebabkan empat terluka dan empat orang meninggal dunia.
Dia juga berharap warga melaporkan kerusakan bangunan rumah dan fasilitas umum maupun korban yang meninggal dunia atau terluka ke BPBD.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kota Ambon untuk menyosialisasikan kondisi terkini kepada masyarakat, sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan ketakutan," katanya.
Sementara itu, warga Kota Ambon dan sekitarnya saat ini mengungsi ke kawasan dataran tinggi karena khawatir tsunami datang meski Kepala Stasiun Geofisika Ambon Sunardi telah menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Dikutip dari Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnya