Sejawat dikabarkan ditangkap KPK, Wabup Subang tak banyak komentar
Merdeka.com - Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih, menjadi sorotan awak media dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) virtual, di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat, di Kota Bandung, Selasa (12/4). Saat ditanya soal keberadaan sejawatnya, Bupati Ojang Sohandi, yang dikabarkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi lantaran menyuap jaksa, dia enggan bicara banyak.
Dalam Musrenbang virtual atau e-Musrenbang pertama kali digelar, Bupati Ojang absen. Rencana pembangunan strategis pada 2017 disampaikan Imas.
"Wartawan sudah tahukan jawabannya. Yang diwakilkan cuma sedikit kan oleh wakilnya," kata Imas usai menghadiri Musrenbang virtual.
Imas memastikan, meski sejawatnya tengah terlibat kasus, pemerintahan di Subang tetap berjalan.
"Enggak terganggu. Aman. Mekanisme pemerintahan aman," tutup Imas.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengaku kaget salah satu kepala daerahnya, dikabarkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Ojang dibekuk penyidik lembaga antirasuah tak lama selepas penangkapan jaksa pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat berinisial D, di Bandung, kemarin.
"Tentu kaget dan ya...secara resmi saya belum bisa mengemukakan apapun karena belum ada keterangan resmi (Dari Pemda Subang)," kata pria akrab disapa Aher itu.
Jika sudah ada keterangan resmi status soal Ojang, Aher baru mau berkomentar.
"Kalau sudah ada keterangan baru," ujar Aher.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan Vila Mewah Milik Eks Bupati Subang yang Ditangkap KPK, Terbengkalai Barang-barang Antik Dijarah Warga
Akibat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) vila mewah milik salah satu Eks Bupati Subang periode 2008 - 2013 terbengkalai.
Baca SelengkapnyaBabak Baru Kasus Pembunuhan di Subang, Aksi Sadis Yosep Habisi Istri dan Anak Terbongkar Dalam Persidangan
Yosep merupakan otak pembunuhan terhadap istri dan anak kandungnya tersebut.
Baca SelengkapnyaTerbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca Selengkapnya1 Anggota KKB Ditangkap Saat Membaur dengan Masyarakat di Puskesmas Ilaga, Ini Tampangnya
Polisi sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan berkatan KKB.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Umumkan Putusan Dugaan Pelanggaran Etik Firli Bahuri Rabu Depan
Dewas KPK akan mengumumkan putusan dugaan pelanggaran etik Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri pada Rabu (27/12).
Baca SelengkapnyaDewas KPK Umumkan Hasil Sidang Etik Firli Bahuri 27 Desember
Tumpak mengatakan putusan hasil sidang etik tersebut sudah disepakati oleh seluruh anggota Dewas KPK. Termasuk tanggal sidang pembacaan putusan tersebut.
Baca SelengkapnyaLarang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaTak Sanggup Alami Intimidasi, PPK Tapos Ramai-Ramai Mengundurkan Diri saat Rekapitulasi Suara
Kisruh rekapitulasi penghitungan tingkat Kota Depok berdampak pada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Baca Selengkapnya