Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah tradisi wanita melamar pria di Lamongan

Sejarah tradisi wanita melamar pria di Lamongan Rahmad dan Ayun. ©2015 Merdeka.com/darmadi

Merdeka.com - Pernikahan Muji Syukur Rahmad (24) dan Qurrotu Ayun (20) berlangsung cukup sederhana. Meski demikian, upacara pernikahan kedua mempelai tetap memegang tata cara adat yang berlaku di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tempat tinggalnya.

Sesuai tradisi adat di Lamongan dan beberapa daerah pesisir pantai utara, perempuan lah yang melamar laki-laki. Budaya perempuan melamar laki-laki ini terbilang unik, karena tidak lazim terjadi di daerah lain.

"Hanya terjadi di Lamongan, itupun hanya pesisir pantai saja dan beberapa wilayah di Tuban. Tidak semua wilayah Lamongan," kata Lusianah keluarga Rahmad yang tengah menerima kunjungan dari keluarga mempelai perempuan, Minggu (20/7).

Pengantin perempuan yang pertama menanyakan pada pihak pria. Bahkan beberapa ada yang membawa seserahan sepeda motor untuk pengantin pria. "Tergantung kondisi ekonomi, kalau dari keluarga biasa-bisa saja ya cukup pakaian dan cincin," katanya.

Setelah pihak perempuan melamar, kata Anwar, selanjutnya pihak laki-laki membalas kunjungan sambil memberikan jawaban. Tidak jarang pihak perempuan akan mendesak melalui seorang utusan, saat pihak laki-laki tidak juga membalas lamaran. Kedua belah pihak selanjutnya menyepakati waktu pernikahan.

Sabtu (18/7) malam, keluarga Rahmad menerima kunjungan dari pengantin perempuan, setelah resmi menikah di rumah mempelai perempuan.

Istrinya, Ayun adalah warga satu desa dengan Rahmad, namun berbeda dusun. Rahmad warga Dusun Cumpleng, sementara Ayun warga Dusun Brengkok, Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.

Rahmad dan Ayun telah resmi menikah, dan bagian dari tradisi mereka harus berkunjung ke kerabat terdekat. Kedua mempelai mengantarkan sendiri makanan yang dibawa dari mempelai perempuan, selain memperkenalkan diri sebagai anggota keluarga baru.

"Kalau zaman dahulu memang masih membawa 'jodhang' diangkut oleh empat orang, tetapi sekarang sudah berubah. Barang bawaannya makanan diangkut pick up," kata Ayun.

Rahmad dan Ayun resmi menikah pada malam 27 Ramadan 1436 atau Rabu, 14 Juli 2015. Sementara lamaran sudah berlangsung sebelum Ramadan.

Sejarah wanita melamar pria

Tradisi perempuan melamar laki-laki konon sudah terjadi turun temurun sejak masa pemerintahan Raden Panji Puspokusumo, penguasa Lamongan pada 1640 - 1665. Panji Puspokusumo sendiri tercatat sebagai keturunan ke-14 Prabu Hayam Wuruk, penguasa Majapahit.

Dalam kisahnya, Panji Puspokusumo memiliki dua anak kembar bernama Raden Panji Laras dan Raden Panji Liris. Kedua pangeran rupawan itu memiliki hobi menyabung ayam.

Suatu hari, keduanya mengikuti sabung ayam di daerah Wirosobo yang sekarang dikenal dengan Kertosono, Nganjuk. Ketampanan Panji Laras dan Panji Liris ternyata membius dua putri kembar raja Wirosobo, yakni Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi. Kedua putri cantik itupun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Kendati dianggap melanggar norma saat itu, Raja Wirosobo akhirnya melamar kedua putra kembar penguasa Lamongan itu. Desakan dua putri kesayangan membuatnya berani melanggar norma.

Sejak saat itulah tradisi perempuan melamar laki-laki mulai diberlakukan. Budaya itu kemudian dilestarikan sebagai budaya leluhur yang masih terjaga hingga kini.

Anwar (60), warga setempat tidak tahu persis kebenaran sejarahnya, tetapi sudah turun temurun di lingkungannya mengikuti budaya tersebut. Pria enam cucu ini juga menjalankan budaya yang sudah melekat tersebut.

"Sejarah itu mungkin ada benarnya, karena terbukti seluruh keturunan mengikuti budaya warisan," katanya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Bom Nuklir AS yang Hilang Pada Perang Dunia I Ternyata Masih Bisa Meledak

Bom Nuklir AS yang Hilang Pada Perang Dunia I Ternyata Masih Bisa Meledak

Berikut kisah tentang bom nuklir yang hilang pada perang Dunia I.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Kotak Misterius di Museum Ini Berisi Puluhan Kerangka Manusia Neanderthal yang Hidup 50.000 Tahun Lalu, Begini Bentuknya

Kotak Misterius di Museum Ini Berisi Puluhan Kerangka Manusia Neanderthal yang Hidup 50.000 Tahun Lalu, Begini Bentuknya

Kotak ini tersimpan di museum selama 37 tahun dan terlupakan.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Gereja Tak Dikenal dari Abad Ke-10 Ditemukan, Denah Lantainya Didesain Unik untuk Pemakaman

Gereja Tak Dikenal dari Abad Ke-10 Ditemukan, Denah Lantainya Didesain Unik untuk Pemakaman

Gereja tua ini ditemukan ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL), Jerman.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Daftar Gaji dan Bonus Astronot mulai dari NASA sampai Badan Antariksa China, Mana yang Paling Tinggi?

Daftar Gaji dan Bonus Astronot mulai dari NASA sampai Badan Antariksa China, Mana yang Paling Tinggi?

Berikut adalah daftar gaji plus bonus yang didapatkan astronot di dunia.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Momen Ariel Peluk Alleia di Atas Panggung, Sang Anak 'Basah Banget'

Momen Ariel Peluk Alleia di Atas Panggung, Sang Anak 'Basah Banget'

Alleia sempat protes lantaran tubuh sang papa dipenuhi keringat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengunjungi Candi Jabung, Portal Tersembunyi Majapahit Mahakarya Era Raja Hayam Wuruk

Mengunjungi Candi Jabung, Portal Tersembunyi Majapahit Mahakarya Era Raja Hayam Wuruk

Candi Jabung merupakan salah satu candi yang membuat Thomas Raffles kagum akan kemegahannya.

Baca Selengkapnya icon-hand
Sejarah Unik Rumah Adat Panjalin di Majalengka, Berusia 300 Tahun dan Dibangun hanya dengan 1 Batang Pohon

Sejarah Unik Rumah Adat Panjalin di Majalengka, Berusia 300 Tahun dan Dibangun hanya dengan 1 Batang Pohon

Bangunan yang diberi nama rumah Panjalin ini disebut jadi kearifan lokal khas setempat yang masih dirawat sampai saat ini.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengulik Mantu Kucing, Tradisi Unik Memohon Turunnya Hujan saat Kemarau di Pacitan

Mengulik Mantu Kucing, Tradisi Unik Memohon Turunnya Hujan saat Kemarau di Pacitan

Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dulu Jadi Tempat Mandi Putri Raja saat Sakit, Begini Eksotisnya Air Merambat Roro Kuning Nganjuk

Dulu Jadi Tempat Mandi Putri Raja saat Sakit, Begini Eksotisnya Air Merambat Roro Kuning Nganjuk

Air terjun ini dulunya sering digunakan mandi dua putri raja saat sakit. Berbeda dari air terjun lain, air di sini merambat pada bebatuan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan

Mengenal Tradisi Miyos Gongso Keraton Yogyakarta, 2 Gamelan Pusaka Keluar dari Ruang Penyimpanan

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian hajad dalem Sekaten.

Baca Selengkapnya icon-hand
Tak Ingin Kekuasaan, Pangeran Keturunan Majapahit Ini Pilih Hidup Jadi Warga Biasa

Tak Ingin Kekuasaan, Pangeran Keturunan Majapahit Ini Pilih Hidup Jadi Warga Biasa

Pangeran keturunan Majapahit ini lebih senang dekat dengan warga biasa. Bahkan, ia menyembunyikan identitasnya sebagai bangsawan di hadapan warga.

Baca Selengkapnya icon-hand
Foto Lawas Pemerintahan Pertama Soekarno-Hatta Kabinet Presidensial Tahun 1945, Presiden Berdiri Gagah di Antara Para Menteri

Foto Lawas Pemerintahan Pertama Soekarno-Hatta Kabinet Presidensial Tahun 1945, Presiden Berdiri Gagah di Antara Para Menteri

Dokumentasi lawas Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta berfoto dengan para Menteri di kabinet pertama pasca Proklamasi Kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya icon-hand