Sejarah Kuno Jalur Rempah di Maluku Utara
Merdeka.com - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyatakan bahwa Maluku Utara (Malut) menjadi salah satu provinsi yang memiliki naskah kuno perjalanan sejarah jalur rempah di Nusantara yang akan diusulkan ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
"Tentunya, dalam kronik sejarah nusantara lama, Malut terutama Ternate dan Tidore menjadi jalur perdagangan rempah termasyhur kala itu, karena memiliki komoditas rempah yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Eropa," kata Kepala ANRI, Imam Gunarto, Rabu (7/12). Seperti dilansir dari Antara.
Ia menyebutkan bahwa khusus untuk Ternate dan Tidore merupakan pemilik rempah cengkih, pala, yang mulanya hanya tumbuh dan ditemukan di Ternate, namun kemudian terbukti telah berkelana jauh hingga ditemukan di belahan dunia lain.
"Ternate dan Tidore adalah bagian dari Kepulauan Maluku bagian utara, yaitu pulau-pulau Ternate, Tidore, Makian, Bacan dan Moti. Ternate memiliki rempah cengkih," katanya.
Oleh karena itu, berdasarkan sejarah, kata dia, Temate dan Tidore adalah bagian dari Kepulauan Maluku bagian utara yang oleh para pedagang dari jazirah Arab, kepulauan itu diberi nama "Jazirah Al Mulk" (Negeri Raja-Raja).
"Di mana di kepulauan raja-raja itu merujuk kepada empat kerajaan bahari, yang jejaknya masih bisa kita temui hingga saat ini, yaitu Kerajaan Jailolo, Ternate, Tidore dan Bacan. Wilayah tersebut digadang-gadang sebagai Taman Firdaus yang penuh misteri," katanya.
Para pedagang Arab dan China selama berabad-abad, kata dia, sengaja merahasiakan keberadaan kepulauan itu hingga maskapai dagang Eropa berhasil membuka tabir misteri rempah nusantara pada abad ke-16 Masehi.
"Sampai dengan awal abad ke-17 Masehi, cengkih dan pala hanya bisa ditemukan di kepulauan Maluku bagian utara dan Banda," katanya menegaskan.
Sehingga, kata dia, sebagai masyarakat bahari, orang-orang Ternate dan Tidore sangat akrab dengan lautan. Laut bukanlah pemisah bagi pulau-pulau mereka, tapi justru pemersatu bagi masyarakat yang beragam, mendampingi memori kolektif kejayaan rempah nusantara, yang pernah mengharumkan nama Maluku dalam kancah perdagangan dunia.
Untuk itu, tradisi berperahu dengan menggunakan perahu "Kora-Kora" yang dulu digunakan untuk pelayaran Hongi masih terus dilestarikan.
Peradaban rempah di wilayah ini pada suatu masa telah menciptakan laboratorium keragaman bangsa-bangsa dunia, di mana semua keragaman itu tercermin dengan jelas rempah raja nusantara yang melegenda dalam sejarah dunia, demikian Imam Gunarto.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Silaturahmi ke Kesultanan Ternate, Anies: Kami Harap Terus Jadi Pilar Penopang Kebudayaan
Sultan Hidayat berharap, kehadiran Anies di Maluku Utara makin memperkuat pesan perubahan
Baca SelengkapnyaSejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaPenampakan Hewan Keramat Penjaga Mata Air di Maluku, Posturnya Raksasa
Di Maluku, ada sebuah hewan yang sudah hidup berdampingan dengan warga selama ratusan tahun lamanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaTerbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca Selengkapnya60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPeninggalan Kerajaan Tarumanegara, Berikut Daftar dan Sejarahnya
Peninggalan-peninggalan ini dapat memberi pandangan yang menarik tentang peradaban kuno kala itu.
Baca SelengkapnyaCerita Peltu Santuni Tugas di Timor Timur Saking Susahnya, Merokok Join Bareng Mayjen TNI Kunto 'Tinggal 2 Batang di Rokok 11 orang'
Ada cerita menarik yang terungkap saat jatah rokok para prajurit TNI hanya tersisa dua batang saat pertempuran Timor Timur 1994 silam.
Baca SelengkapnyaSejarah Pesantren NU Tertua di Pulau Sumatera, Didirikan oleh Ulama Tersohor Berdarah Batak
Bukan hanya di Pulau Jawa saja, pondok pesantren juga berdiri di Pulau Sumatera yang usianya sudah lebih dari ratusan tahun.
Baca Selengkapnya