Sejarah Indonesia Termasuk Soal PKI Bakal Ditulis Ulang, Versi Baru Ditargetkan Rampung 17 Agustus
Dalam penulisan ulang sejarah itu, ada riwayat yang ada saat ini tidak akan diubah.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan proses penulisan ulang sejarah Indonesia saat ini masih dikerjakan sejumlah pakar. Dalam penulisan ulang sejarah itu, ada riwayat yang ada saat ini tidak akan diubah. Namun diperbaharui dan menambah sejumlah temuan yang ada.
"Jadi bukan diubah kita meng-update sejarah kita itu, karena kita ini sudah lama belum menerbitkan tentang sejarah kita. Ini kebetulan tahun ini tepat 80 tahun Indonesia Merdeka," kata Fadli Zon di saat membuka pameran nasional kain di Museum Ronggowarsito di Semarang, Jumat (9/5).
Ditulis Ahli Sejarah
Adapun buku sejarah hasil penulisan ulang dilakukan 100 sejarawan, profesor dan doktor di bidang masing-masing. Setiap proses penulisan ulang sejarah, membutuhkan rekam sejarah dirilis nanti sesuai data-data yang sudah ada dalam arsip sejarah nasional Indonesia terbitan tahun 1984 dan sejarah yang ditulis tahun 2012.
Maka dari itu, Kementerian Kebudayaan menekankan penulisan ulang sejarah tidak dimulai dari nol. Apalagi selama ini bangsa Indonesia belum pernah menerbitkan buku sejarah.
"Kita berangkat dari yang sudah ada. Ada Sejarah Nasional Indonesia, dulu pernah terbit tahun 1984, kemudian ada tahun 2012 Indonesia Dalam Arus Sejarah. Nah ini, kita bukan berangkat dari nol, berangkat dari yang sudah ada," kata Fadli Zon.
Waktu Diterbitkan
Penulisan ulang sejarah akan diterbitkan tepat saat Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-80 pada 17 Agustus nanti. Menurut Fadli Zon, pencetakan buku sejarah hasil penulisan ulang tersebut baru 10 jilid karena jumlahnya masih terbatas.
"Tapi ya tentu karena cuma 10 jilid ya, tentu masih terbatas. Nanti kita akan detailkan lagi masing-masing," ujar dia.
Fadli menjelaskan riwayat sejarah Indonesia yang ada saat ini tidak akan diubah. Melainkan, katanya diperbaharui dan menambah sejumlah temuan yang ada.
“Jadi bukan dirubah ya, kita meng-update sejarah kita itu, karena kita ini sudah lama belum menerbitkan tentang sejarah kita. Ini kebetulan tahun ini tepat 80 tahun Indonesia Merdeka," jelas Fadli Zon.
Untuk proses penulisan ulang sejarah yang diperbarui ialah mengenai riwayat masa pra sejarah manusia termasuk dari masa manusia mengenal atau menggunakan tulisan. Namun, ia tak merinci bagian-bagian garis sejarah atau periode berapa yang akan diperbarui.
“Yang pra sejarah, kemudian tambahan-tambahan yang lain juga,” ujar dia.
Penulisan Ulang Soal PKI
Mengenai proses penulisan ulang sejarah menyoroti pada periode munculnya Partai Komunis Indonesia (PKI), pihaknya secara tegas membantah. Sebab, peristiwa yang pembantaian massal oleh PKI tahun 1948 dan 1965 merupakan fakta sejarah. Sehingga fakta-fakta yang ada pada sejarah PKI akan tetap dipertahankan.
"Kita tahu bahwa PKI itu memang memberontak kan, tahun 48 itu yang banyak korban justru tokoh-tokoh kiai dari Nahdlatul Ulama ketika itu dari Gontor dan juga kepala-kepala institusi pemerintah, ada kepala pengadilan, kepala sekolah. Jadi itu kan fakta ya, memang PKI memberontak tahun 48, tahun 65, itu fakta sejarah. Itu tidak kita ubah,” pungkas Fadli Zon.