Sejarah Aksi Mahasiswa dari Jalan Gejayan Yogyakarta
Merdeka.com - Tagar #GejayanMemanggil menjadi trending di Twitter sejak kemarin, Minggu (22/9).
Tagar #GejayanMemanggil merupakan bentuk seruan untuk aksi damai sebagai protes sejumlah isu seperti RUU KPK yang kini sudah disahkan, RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan serta lainnya dinilai merugikan rakyat dan melemahkan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Hari ini, Senin (23/9), rencananya sejumlah mahasiswa dan elemen kampus akan melakukan aksi damai di sejumlah wilayah Yogyakarta memprotes isu tersebut.
Gejayan merupakan nama jalan di Yogyakarta yang memiliki sejarah kelam aksi mahasiswa di tahun 1998, dikenal dengan Peristiwa Gejayan atau Tragedi Yogyakarta.
Tanggal 8 Mei 1998, sejumlah mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menuntut reformasi dan turunnya Presiden Soeharto. Pemicunya, perekonomian Indonesia yang semakin buruk dan ketidakadilan terhadap rakyat di bawah kepemimpinan Soeharto. Aksi yang semula damai berujung bentrokan dengan aparat.
Ratusan aparat mencoba membubarkan secara paksa unjuk rasa dengan melakukan penyerbuan dengan panser penyemprot air dan tembakan gas air mata terhadap mahasiswa di depan Hotel Radison yang terletak di pertigaan antara Jalan Gejayan dan Jalan Kolombo.
Aparat memukul mundur pendemo di lokasi tersebut untuk mencegah mereka bergabung dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Tak hanya mahasiswa pendemo, aparat juga memukuli pedagang kaki lima dan warga di sekitaran lokasi.
Mahasiswa dibantu masyarakat melawan aparat dengan lemparan batu hingga molotov di sekitar Jalan Gejayan, yang membentang dari perempatan Jalan Padjajaran (Ring Road Utara) hingga perempatan Jalan Adi Sutjipto dan Jalan Urip Sumoharjo.
Ratusan korban terluka, didominasi dari mahasiswa dan satu orang mahasiswa bernama Moses Gatutkaca tewas, akibat bentrokan dengan aparat tersebut.
Moses yang merupakan mahasiswa MIPA Universitas Sanata Dharma (USD) ditemukan sekitar Posko PMI Sanata Dharma sesaat setelah aparat melakukan pembersihan di daerah bentrokan sekitar Hotel Radison. Namun nyawanya tak tertolong saat dibawa menuju Rumah Sakit Panti Rapih. Dari hasil visum, Moses mengalami pendarahan di kepala sekitar telinga akibat hantaman benda tumpul.
Moses yang kelahiran Banjarmasin ini diketahui tinggal di Gang Brojolamatan No 9A Mrican Yogyakarta. Lokasi itu juga tak jauh dari kampus Sanata Dharma dan sama-sama berada di wilayah Jalan Gejayan Yogyakarta.
Untuk menghormati Moses, Jalan Kolombo yang berada tepat di sebelah kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diubah namanya menjadi Jalan Moses Gatutkaca sejak 20 Mei 1998.
Dihimpun dari Berbagai Sumber
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis Mahasiswa Mengecam Kampanye Hitam dan Provokasi
Mereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaIzin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi
Anies Baswedan merespons acara Desak Anies di Yogyakarta dibatalkan mendadak.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahasiswa dari Jakarta Sambangi Rumah Panglima Perang Moro Kogoya di Papua Untuk Memberikan Sesuatu
Momen mahasiswa kunjungi rumah Panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya.
Baca SelengkapnyaAnies Kampanye di Yogyakarta: Memajukan Indonesia adalah Memajukan Kualitas Manusia
Yogjakarta juga merupakan kota pendidikan yang menjadi rujukan bagi kota-kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaBeda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?
Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca SelengkapnyaDalam Setahun Yogyakarta Diguncang 2.202 Gempa, Ini Penyebabnya
Dalam setahun Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 2.202 gempa
Baca SelengkapnyaIni Rincian "Malam Muda Mudi" pada Perayaan Tahun Baru 2024 di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang Pemilu, Anies Baswedan Reuni Bareng Teman SMA di Kediamannnya
Masa tenang mulai 11 Februari hingga 13 Februari mendatang sebelum pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya