Sederet luapan kekesalan Ahok pada Rizieq
Merdeka.com - Auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, yang disulap menjadi ruang sidang kasus dugaan penistaan agama, menjadi saksi luapan emosi Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab. Pada sidang ke delapan, kemarin, Ahok secara blak-blakan mengungkapkan kekesalannya.
Kali ini penyebabnya karena Majelis Ulama Indonesia menunjuk Rizieq sebagai ahli agama pengkaji ucapan Ahok yang menyinggung Surat Al-Maidah 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu. Di situlah kekesalan Ahok mengalir deras. Dia protes lantaran Rizieq yang selama ini rajin 'menyerangnya', dijadikan ahli untuk kasusnya. Ahok lalu membeberkan kebencian Rizieq padanya yang sudah tertanam sejak lama.
"Jelas-jelas saudara Rizieq Syihab telah mendemo saya habis-habisan ketika saya mau dipastikan menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Pak Jokowi pada 2014," kata Ahok menanggapi kesaksian Ketua MUI Maruf Amin dalam sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (31/1).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, GNPF-MUI selalu menuntut Ahok dipenjara setiap kali berunjuk rasa. Ahok menuding Rizieq mendompleng MUI untuk menjatuhkannya.
"Beberapa kali sidang saya dengar dengan jelas meminta memenjarakan saya. Selama sidang di Gajah Mada saya dengar jelas, "penjarakan saya, bunuh saya, salibkan saya". Itu jelas berarti saudara membiarkan saudara Rizieq menggunakan MUI untuk melakukan itu," ucap Ahok.
Kekesalan Ahok pada Rizieq sesungguhnya bukan kali ini saja. Belum lepas dari ingatan kita saat Ahok resmi menjabat sebagai Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo. Saat itu Rizieq dan FPI menolak keras. Bahkan mereka berencana mengangkat Gubernur tandingan karena tidak terima Jakarta dipimpin Ahok.
Ahok balik mengancam akan membuat dualisme di tubuh Ormas yang kerap bertindak anarkis tersebut. "Saya juga mau bikin ketua FPI tandingan," kata Ahok seraya menunjuk asistennya yang akan menjadi ketua FPI, usai Rapim di Balai Kota, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Ahok juga sempat kesal dengan cara pandang Rizieq soal pemimpin. Lantaran tidak ingin dipimpin seorang non muslim, Rizieq menggulirkan wacana konvensi calon gubernur muslim. Dia menilai Rizieq tidak memahami konsep Pancasila dan UUD 1945.
"Saya kira sudah enggak zaman, pendiri negara ini sudah menetapkan dasar pancasila dan UUD 45. Konvensi Gubernur kok pakai bedain agama itu kita biarin. Tapi kasihan dia (Habib Rizieq) enggak ngerti gitu lho. Bahwa negara ini sudah tumpahkan darah dan pondasi bangsa ini sudah selesai sebenarnya," kata Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/2).
Menurut dia, Indonesia memiliki banyak budaya dan menjunjung tinggi kerukunan umat beragama. Oleh sebab itu, Pilgub DKI nanti tak pantas membedakan agama untuk membangun Ibu Kota.
"Saatnya sebenarnya membangun tembok dan atapnya, bukan pondasi Pancasila. Saya kasihan saja dengan Habib Rizieq," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaRidwan Hisjam Ungkap Begitu Jokowi Selesai dengan PDIP, Kembali Lagi ke Golkar
Bagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaHakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden
hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya