Merdeka.com - Setelah hampir sebulan mendapat perawatan, Bripka Aris akhirnya mengembuskan napas terakhir, Kamis (18/2) pagi. Sebelum meninggal, Bripka Aris sempat menjalani lima kali operasi.

"Beliau sempat menjalani operasi selama 5 kali sebelum akhirnya meninggal tadi pagi," kata Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak saat dikonfirmasi, Kamis (18/2).

Musyafak mengungkapkan, operasi tersebut di antaranya, operasi thorax dan operasi laparotomi (operasi perut) untuk menangani pendarahan yang terjadi di dalam perut dan beberapa bagian yang koyak di obati.

"Dan tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB atau 09.30 WIB beliau meninggal. Meninggal itu kena peluru tajam," ungkapnya.

Musyafak pun mengungkapkan, meninggalnya korban memang karena terkena luka tembak di dada sebelah kanan, namun proyektilnya mengarah ke bawah, sehingga mengenai jaringan hati, lambung, usus, dan pankreas.

"Dan langsung terkena paru-paru," jelasnya.

Sedangkan untuk korban satunya yakni Iptu Supriyatin, Musyafak mengungkapkan korban sudah dalam keadaan sehat.

"Yang satunya hanya tembak di lutut dan sudah sembuh, dia sudah dilakukan operasi dan sekarang sudah di rumah dia. Mereka ini jarak dengan pelaku tidak terlalu dekat, makanya proyektil bisa kemana-mana," tutupnya.

Sebelumnya, Iptu Supriyatin dan Bripka Aris ditembak saat menggerebek rumah seorang pengedar sabu di Jalan Bugis Nomor 85, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (19/1) dini hari. Meski tertembak, keduanya berhasil menangkap pelaku dan membawanya ke Mapolres Jakarta Utara.