Merdeka.com - Peredaran narkoba di Kota Pekanbaru seakan tak ada hentinya. Sejumlah kawasan yang letaknya di sudut kota menjadi sasaran bandar narkoba.

Penelusuran merdeka.com di kawasan Jondul, Kulim pinggiran Kota Pekanbaru itu, kerap menjadi tempat jual beli narkoba. Di Jondul merupakan tempat tinggalnya para pekerja seks komersial (PSK).

Tampak deretan rumah kontrakan tergolong sederhana, ada juga rumah petak, dan rumah pribadi.

"Kami memang tinggalnya di sini bang, tapi kami mangkal di dekat MP (Mall Pekanbaru). Kalau dapat pelanggan kami bawa ke kontrakan, kadang juga pelanggan yang bawa kami ke hotel," ujar seorang PSK yang mengaku bernama Bunga (28) kepada merdeka.com, Minggu (5/1).

Demi mencukupi kebutuhan hidup, Bunga yang berwajah cantik mengaku hampir setiap malam mendapat pelanggan. Dia mulai bekerja pukul 01.00 Wib, hingga subuh. Namun saat akan memuaskan nafsu pelanggan, biasanya Bunga menawarkan sabu-sabu atau inex (pil ekstasi), sambil mendengarkan musik dari handphonenya.

"Biar lebih enjoy pakai sabu-sabu bang, kadang pakai inex juga, sambil dagang sama pelanggan. Kalau dia mau membelikan ya syukur, kalau tidak mau ya gak apa-apa bang, cukup ML saja," ujar Bunga sembari mengisap rokok.

Namun, Bunga mengaku tak setiap hari memakai sabu maupun inex, dia takut badannya menjadi kurus dan tak laku saat menjajakan dirinya. "Sekali-sekali saja pakai sabu atau inex, kalau dipakai terus hancurlah badan aku. Ya cukup pelanggan saja yang pakai kalau dia mau memakainya," ujar Bunga.

Narkoba yang diedarkan ke kawasan Jondul di Kulim tersebut dibawa oleh bandar. Namun Bunga tak tahu siapa nama orang yang memasok barang tersebut.

"Biasanya setiap seminggu sekali dibawa ke Jondul, kalau pelanggannya mau membeli barang, kami mintakan ke mami (mucikari)," kata Bunga.