SBY: Perubahan kurikulum harus punya urgensi
Merdeka.com - Hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sidang kabinet membahas masalah kurikulum pendidikan tahun 2013 di Kantor Presiden, Jakarta. SBY mengundang Wakil Presiden Boediono, Mendikbud M Nuh dan beberapa menteri lainnya.
"Sebagaimana kita ketahui, kurikulum di dunia pendidikan adalah satu hal amat penting. Bersama-sama dengan metodologi pengajaran dan pengasuhan serta evaluasi yang tepat, kurikulum juga akan menentukan kualitas hasil didik, relevansi kelulusan, sekaligus mencegah missmatch antara hasil didik dengan pasar tenaga kerja," kata SBY dalam sambutannya, Selasa (2/4).
Menurut SBY, jangan sampai lembaga pendidikan menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keterampilan tertentu yang tidak klop dengan pasar tenaga kerja. Di era globalisasi dan transformasi, pendidikan nasional itu dinamis, termasuk kurikulumnya, sehingga tidak boleh mengada-ngada.
"Kalau mau mengembangkan kurikulum kita, metodologi, bahan ajar, dan sebagainya, harus disesuaikan situasi. Namun perubahan kurikulum harus punya urgensi dan tujuan yang tepat dan benar," ujarnya.
SBY menilai dalam perubahan kurikulum selalu ada dinamika dan pro-kontra. Dengan pergantian menteri, berganti juga kurikulumnya. Hal ini membuat para orangtua yang penghasilannya pas-pasan terbebani karena harus mengganti buku paket.
"Diperlukan pembahasan di tingkat kabinet agar manakala kurikulum ini diberlakukan, agar tidak ada lagi persoalan di tingkat implementasinya," imbuhnya.
Untuk itu SBY akan meminta pandangan Wapres dan Mendikbud terkait masalah kurikulum. "Saya minta wapres juga memberikan pandangan-pandangannya karena beberapa saat lalu wapres sudah komunikasi dengan pakar pendidikan," pungkasnya.
Rencana penerapan kurikulum 2013 yang akan diberlakukan pada Juli nanti menuai pro dan kontra. Alasannya, kurikulum baru itu dinilai berpotensi menimbulkan banyak masalah.
Rencananya, akan ada penghapusan beberapa mata pelajaran seperti Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). Masalah lain adalah pengurangan jumlah mata pelajaran, namun jam belajar akan ditambah, dari 32 jam per minggu menjadi 38 jam.
Selain TIK, mata pelajaran yang dihapus adalah Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk sekolah dasar. Nantinya IPA akan dimasukkan ke dalam Bahasa Indonesia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya
Kurikulum Merdeka berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan minat dan bakat anak.
Baca SelengkapnyaPerludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional
Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
35 Ucapan Tahun Baru Bahasa Inggris 2024 Keren, Sambut Awal Tahun dengan Senyum Bahagia
Ucapan selamat tahun baru bahasa Inggris menjadi pilihan paling tepat untuk diutarakan saat menyambut datangnya tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Rampingkan Tema Debat Keempat Pilpres 2024, Berikut Detilnya
Komisioner KPU mengatakan, salah satu hal yang disepakati adalah tentang tema debat yang awalnya mengandung tujuh tema dirampingkan menjadi enam.
Baca Selengkapnya70% Siswanya Lolos SNBP 2024, Begini Sejarah SMA Khadijah yang Didirikan Empat Kiai tapi Seluruh Muridnya Perempuan
Tanggal pendirian sekolah ini ternyata bukan sembarang tanggal, tapi dipilih khusus karena filosofinya
Baca SelengkapnyaBagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya
Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca SelengkapnyaKomentar Surya Paloh soal Gimik Gibran saat Debat Cawapres
Menurut Paloh debat kemarin berjalan dengan wajar di mana semua berusaha menunjukkan kehebatannya.
Baca SelengkapnyaMengapa Bulan Januari Terasa Lebih Panjang dan Berjalan Lambat? Begini Penjelasan Ilmuwan
Sains ternyata punya jawaban mengapa bulan Januari terasa lambat dari bulan-bulan biasanya.
Baca Selengkapnya