SBY: Korupsi hambat perekonomian dan usaha di Indonesia
Merdeka.com - Keberhasilan Indonesia dalam menjaga angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua sebesar 6,39 persen dan GDP di atas 4 persen menjadi prestasi besar. Sukses itupun semakin nyata dikala perekonomian dunia mengalami penurunan cukup besar akibat krisis global yang dimulai dari Benua Eropa.
Dengan terkendalinya tingkat inflasi tetap di bawah 5 persen, maka secara fundamental, ekonomi semakin kuat. Tak hanya itu, GDP dan pendapatan negara per kapita tumbuh sangat signifikan dan memberikan besaran APBN dan APBD semakin membaik.
Namun, di tengah membaiknya ekonomi Indonesia, SBY menyatakan, masih banyak masalah dan tantangan yang harus di hadapi pemerintah dan pengusaha, antara lain korupsi dan birokrasi.
"Korupsi masih terjadi dan birokrasi government (pemerintah) masih menghambat jalannya ekonomi dan usaha. Masih ada permasalahan, kepastian hukum juga masih mengganggu dan permasalahan lahan dan tata ruang," kata SBY
Dengan jujur, SBY mengatakan, masalah itu masih harus dihadapi berbagai kalangan pengusaha maupun dunia bisnis. Kepala Negara berjanji, pemerintah terus berusaha untuk menyelesaikan dan mencari solusi terhadap masalah maupun hambatan yang kerap terjadi.
Jika itu berhasil diselesaikan, maka SBY meyakini bahwa perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih baik lagi dan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Indonesia. "Yang kita tuju adalah ekonomi yang kuat, berimbang, inklusif dan berkelanjutan," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun
Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sahroni: Pengembalian Nilai Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Masih Kecil
Selama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca Selengkapnya