SBY ketua umum baru Partai Demokrat
Merdeka.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyanggupi permintaan mayoritas DPD, yang memintanya menjadi ketua umum partai. Melalui Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Evert Ernest Mangindaan, SBY menyatakan siap menjadi ketum baru.
"Beliau bersedia, dengan syarat ketum yang saya (SBY) jalankan ini bersifat sementara. Karena beliau ingin agar proses penyelamatan dan konsolidasi partai, paling lama dua tahun," kata Mangindaan yang juga pimpinan majelis sidang Kongres Luar Biasa (KLB) di Sabur Bali, Sabtu (30/3).
SBY, lanjut Mangindaan, tidak ingin berlama-lama menjadi ketum. Bahkan, dia hanya ingin menjadi ketum sampai Pemilihan Presiden 2014.
"Setelah itu kita lakukan kongres, supaya bisa berkonsentrasi dan menjalankan tugas-tugas negara," tuturnya.
Mangindaan menjelaskan, ketika SBY menjabat ketum baru. Partai Demokrat akan melakukan sedikit perubahan di struktural partai. Seperti tugas ketua umum nanti akan dilaksanakan oleh ketua harian partai. Sementara tugas ketua Dewan Pembina, akan dilaksanakan wakil ketua Dewan Pembina.
"Sedangkan tugas Majelis Tinggi, tugasnya akan dilaksanakan oleh wakil ketua Majelis Tinggi," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini, Demokrat merasakan semakin kuat dan berani dalam mencari keadilan dan kebenaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
SBY turun gunung untuk mendongkrak suara Partai Demokrat di Tapal Kuda Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIJU mengamini, masalah bidang kesehatan masih menjadi problem serius di NTB. Khususnya soal stunting dan infrastruktur kesehatan.
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca Selengkapnya