Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satgas Tanggapi LaporCovid19: Apabila Ada Bukti Pelanggaran Pelaporan Data, Tunjukan

Satgas Tanggapi LaporCovid19: Apabila Ada Bukti Pelanggaran Pelaporan Data, Tunjukan Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meluruskan dugaan penghilangan data kematian pasien Covid-19. Menurut Wiku, hal itu tidaklah benar karena data adalah acuan utama yang dilakukan secara transparan sebagai parameter penanggulangan dan kebijakan.

"Transparansi data adalah hal yang dijunjung tinggi karena menghadapi Covid ini adalah kewajiban semua komponen bangsa," kata wiku melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Kamis (22/7).

Wiku mengamini, bahwa data termasuk hal yang menjadi salah satu tantangan selama pandemi yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun di Indonesia. Karenanya, keakurasian data adalah hal utama yang terus ditargetkan.

"Tantangan satu data, data yang reliable, realtime serta interoperable adalah hal kesempurnaan yang ingin dicapai untuk menjadi alat navigasi kebijakan agar akurat tetap sasaran," jelas Wiku.

Karenanya, lanjut Wiku, demi mencapai kualitas data yang baik diperlukan kerjasama seluruh komponen termasuk fasilitas kesehatan daerah dalam pelaporan dan singkronisasi data di pemerintah pusat.

"Jadi apabila ada bukti pelanggaran dalam pelaporan data, silakan ditunjukkan," Wiku menandasi.

LaporCovid19 menuding Kementerian Kesehatan telah menghilangkan data kasus kematian pasien Covid-19 di tingkat kabupaten dan kota. Lewat akun Twitter @LaporCovid pada 18 Juli 2021, disebutkan Kemenkes menghilangkan data korban Covid-19 sebanyak 18.747 orang atau 26 persen dari data yang dilaporkan kabupaten/kota pada 16 Juli 2021.

Berdasarkan data kabupaten/kota, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 90.144 orang, namun versi Kemenkes/BNPB sebanyak 71.397 orang. "Sedihnya, 18 ribu nyawa tidak diakui @KemenkesRI #IndonesiaDaruratCovid19 #RSKolaps," cuit @LaporCovid.

Inisiator LaporCovid-19-19 Irma Hidayana menyatakan, angka kasus kematian tersebut didapatkan pihaknya dari data resmi tiap provinsi.

"Data LaporCovid19 diambil dari data resmi perprovinsi (data milik provinsi). Jadi yang justru bertanya-tanya kami, kok bisa ada perbedaan data antar data nasional dan provinsi," kata Irma saat dikonfirmasi.

Irma menyatakan, LaporCovid19 sudah mengkritik perbedaan angka kematian itu sejak bulan April 2020.

"Jika lihat semua postingan dan statement LaporCovid19, kami sudah selalu mengkritisi perbedaan data ini sejak akhir April 2020, dan sayangnya hingga sekarang kok selalu ada perbedaan data," tandasnya.

Reporter: M Radityo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Dukcapil DKI Mulai Data Pendatang Baru Masuk Jakarta hingga 16 Mei 2024, Diprediksi Menurun

Dukcapil DKI Mulai Data Pendatang Baru Masuk Jakarta hingga 16 Mei 2024, Diprediksi Menurun

Budi memprediksi pada 2024 ini jumlah pendatang baru di Jakarta bakal berkurang.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya