Merdeka.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, jumlah kabupaten atau kota yang masuk zona merah atau berisiko tinggi terhadap Covid-19 di Indonesia menurun. Dari sebelumnya 70 kini turun menjadi 41 kabupaten atau kota.

"Ini adalah kabar baik, artinya di Indonesia jumlah zona merahnya turun dari 70 menjadi 41 kabupaten kota," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/9).

Wiku menyebut, ada 34 kabupaten atau kota yang berubah zona dari merah ke oranye atau berisiko sedang terhadap Covid-19. Daerah tersebut yakni Aceh Barat, Kota Banda Aceh, Kota Binjai, Kota Gunungsitoli, Agam, Kota Padang, Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi, Palalawan, Kuantan Singingi dan Kota Dumai.

Kemudian Lahat, Kota Lubuklinggau, Kota Tanjungpinang, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Semarang, Probolinggo, Sidoarjo, Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Kota Tangerang, Jembrana, Tabanan, Barito Selatan, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tanah Laut, Kutai Kertanegara, Mahakam Ulu, Kota Manado, Kota Makassar dan Teluk Bintuni.

Menurunnya jumlah wilayah yang masuk zona merah membuat zona oranye meningkat. Wiku menyebut, sebelumnya hanya 267 kabupaten atau kota yang masuk zona oranye, kini meningkat menjadi 293.

"Ini adalah kontribusi dari zona merah dan juga zona lainnya yang lebih ringan masuk ke zona ini (oranye)," ujar dia.

Wiku berharap, kepala daerah dan masyarakat yang ada di 293 kabupaten atau kota memperketat penerapan protokol kesehatan. Patuh menjalankan protokol kesehatan bisa mengubah zonasi wilayah dari oranye ke kuning atau hijau.

"Mohon agar betul-betul dapat memperhatikan agar pengendalian kasusnya dapat ditingkatkan terutama dari protokol kesehatan yang dijalankan masyarakatnya agar zonanya menjadi ringan atau rendah atau akhirnya tidak ada kasus baru lagi," kata dia.