Satgas: Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Naik 18 Persen Pekan Ini
Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan angka kematian pasien corona mengalami kenaikan 18 persen selama satu pekan terakhir. Jumlah kematian pada pekan sebelumnya 665 kasus, kemudian naik di angka 785.
"Jumlah kematian pada pekan ini mengalami kenaikan dengan angka yang lebih besar dari pekan sebelumnya. Di pekan ini, terjadi peningkatan sebesar 18 persen," kata Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10).
Menurut dia, kenaikan kasus kematian tertinggi terjadi di Jawa Barat dengan 89 kasus. Kemudian Sumatera Barat naik 22 kasus, Jawa Tengah baik 16 kasus, Kepulauan Riau naik 10 kasus dan Nusa Tenggara Barat naik 7 kasus.
Jika dilihat berdasarkan persentase, angka kematian Covid-19 tertinggi berada di Jawa Timur dengan 7,24 persen. Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat 5,64 persen, Sumatera Selatan dengan 5,47 persen, Jawa Tengah 5,44 persen, dan Bengkulu 5,02 persen.
"Mohon diperbanyak testing dan tingkatkan angka kesmebuhan agar persentase ini dapat terus menurun," ucap Wiku.
Dia juga meminta agar lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi agar dapat betul-betul menangani pasien Covid-19 dengan baik. Khususnya, pasoen dengan penyakit penyerta atau komorbid, gejala sedang, dan gejala berat.
"Tingkatkan kualitas pelayanan Covid-19 di rumah sakit, perbanyak rumah sakit darurat jika diperlukan," tutur dia.
Selain itu, Wiku menuturkan jumlag kesembuhan pasien corona di tanah air pada pekan ini juga mengalami perlambatan sebesar 6,4 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Berdasarkan data Satgas, pada pekan lalu angka kesembuhan sebanyak 30.300, sementara pada pekan ini turun menjadi 28.430 kasus.
"Ini adalah kabar kurang baik. Seharusnya, jumlah kesembuhan harus terus kita jaga agar terus bertambah," ujar Wiku.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya