Satgas Covid-19 soal Massa Sambut Rizieq: Jangan Egois, Berkerumun Bawa Malapetaka
Merdeka.com - Satgas Covid-19 berharap tidak ada lagi kegiatan yang menimbulkan keramaian seperti penyambutan Pimpinan FPI Habib Rizieq pada 10 November lalu. Seperti yang diketahui, pendukung Habib Rizieq memenuhi Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Bahkan, sampai memenuhi area luar bandara.
"Kami berharap kejadian kemarin (penyambutan Rizieq) adalah kejadian yang terakhir karena hal ini berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," kata Wiku saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta (12/11).
Dia meminta kepada pendukung Habib Rizieq yang kemarin memenuhi Bandara Soetta untuk tidak kembali membuat acara yang menimbulkan kerumunan.
"Kita harus bisa menjalankan peran masing-masing untuk memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujarnya.
Untuk itu, Wiku mengimbau para pendukung Habib Rizieq maupun masyarakat Indonesia lainnya untuk mengesampingkan ego masing-masing. Dia mengatakan, di masa pandemi ini, sangat tidak diperbolehkan untuk menciptakan kerumunan. Sebab, kata Wiku, berkerumun hanya akan menimbulkan malapetaka.
"Jangan egois, kita harus ingat jika kita berkerumun maka kita dapat membawa malapetaka," ujarnya.
Wiku sangat menyayangkan acara penyambutan tersebut. Wiku mengatakan, risiko penularan akan tinggi bila tidak menjaga jarak dan memakai masker. Seperti yang diketahui, saat penyambutan Rizieq, tidak semuanya memakai masker.
"Jika kita tidak menjaga jarak dan tidak menggunakan masker, maka akan meningkatkan risiko penularan yang lebih besar lagi," kata dia.
Dia meminta seluruh pendukung Rizieq maupun masyarakat Indonesia untuk sadar bahwa bentuk kelalaian maupun ketidakpedulian terhadap protokol kesehatan sangat berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebab, kata Wiku, bisa membahayakan nyawa manusia.
"Tidak hanya diri kita, namun keluarga di rumah, dan orang-orang di sekitar kita. Kita terus lakukan antisipasi terhadap potensi lonjakan kenaikan kasus," katanya.
Antisipasi yang dilakukan, yakni dengan pengecekan kondisi kesehatan sedini mungkin. Sehingga, jika ternyata ditemukan gejala yang harus mendapatkan perawatan, para tenaga medis tidak terlambat untuk bisa menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa setiap orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Oleh karena itu, kami meminta kepada masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 untuk segera memeriksakan kesehatan untuk memastikan status kesehatannya," imbuhnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara
Pengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnya