Satgas Covid-19: Silaturahim Virtual Tak Mengurangi Esensi Pertemuan Fisik
Merdeka.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengemukakan silaturahim secara virtual tidak sedikit pun mengurangi esensi dari pertemuan fisik saat Idul Fitri.
"Metode silaturahim bisa disesuaikan menjadi secara virtual demi mencegah terjadinya penularan pada keluarga di kampung halaman," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (11/5).
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengajak masyarakat untuk menyesuaikan bentuk silaturahim Idul Fitri demi mencegah penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Wiku memahami, bahwa silaturahim merupakan tradisi dan bentuk ibadah masyarakat yang perlu dijamin haknya, termasuk oleh pemerintah.
Selain itu, kata Wiku, silaturahim saat Idul Fitri juga merupakan hal penting dan menjadi momentum melepas kerinduan masyarakat kepada keluarganya yang tinggal jauh di kampung halaman.
“Namun, silaturahim virtual tidak sedikit pun mengurangi esensi silaturahim fisik. Bahkan, silaturahim virtual ini merupakan bentuk perlindungan kita terhadap keluarga di kampung halaman,” katanya.
Wiku mengingatkan bahwa umat Muslim telah berlatih menahan dan mengendalikan hawa nafsu selama bulan Ramadan sehingga diharapkan bisa juga menahan nafsu untuk mudik ke kampung halaman.
"Apa yang dilatih selama Ramadan ini hendaknya bisa dipertahankan, termasuk dalam hal bersabar dan menunda dahulu kegiatan mudik yang ingin dilakukan. Jika kebijakan ini didukung penuh oleh masyarakat, maka akan menjadi modal Perayaan Hari Raya Idul Fitri seperti sedia kala di tahun 2022," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waktu Sholat Subuh dan Hukumnya Jika Kesiangan, Wajib Dipahami
Sholat subuh menjadi salah satu sholat 5 waktu dengan keutamaan besar. Namun, kita juga harus tahu kapan waktu dimulainya subuh dan batas waktu sholat ini.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai
Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaIstighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Tonggeyamo, Cara Unik Menentukan Tanggal 1 Ramadan ala Masyarakat Gorontalo
Selain dengan cara melihat hilal untuk menetapkan Bulan Ramadan, di Gorontalo memiliki tradisi yang unik dan berlangsung secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya